Borneo Extravaganza V
Diselenggarakan di Mall Taman Anggrek, Jakarta, 19 - 21 Oktober 2012
|
|
Festival Budaya Asmat 2012 diselenggarakan di Papua, 20 - 25 Oktober 2012
|
|
Gerebeg Besar merupakan upacara adat yang dilangsungkan untuk merayakan Idul Adha. Dalam acara ini pihak keraton akan memberikan sedekah kepada rakyat berupa gunungan yang diarak dari Kompleks Keraton menuju Masjid Agung Kauman, kemudian diperebutkan oleh masyarakat.
|
|
Seblang Bakungan merupakan upacara penyucian desa. Upacara ini dilakukan malam hari, seminggu setelah Hari Raya Idul Adha. Tujuan dari upacara ini adalah menolak balak, yakni dengan mengadakan pertunjukan Seblang di malan hari. Setelah maghrib, acara dibuka dengan ider bumi parade oncor keliling desa.
|
|
Culture Festival merupakan serangkaian acara yang berisikan pentas budaya asli Indonesia, seperti tarian, teatrikal, pameran seni rupa, dan kuliner. Dilengkapi pula dengan pertunjukan-pertunjukan seni yang unik dan menarik, serta pentas musik sebagai ajang kreativitas, sekaligus puncak dari acara Communication Days 7th Annual 2012.
|
|
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata akan menggelar Musi Triboatton 2012 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) 7-12 November mendatang. Kegiatan ini akan diikuti 10 peserta dari luar negeri dan lima lainnya dari dalam negeri (Indonesia).
|
|
Petik laut Lampon dilaksanakan pertama kali sekitar tahun 1927. Namun pelaksanaannya dalam skala kecil, karena pada tahun tersebut merupakan waktu dibukanya wilayah Pesanggaran dengan adanya surat ijin berstempel “Cap Singa”.
|
|
Muslim jawa using merayakan Tahun Barunya yang jatuh pada hari pertama di Bulan Suro (Kalender Jawa) dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya adalah mengadakan pameran pusaka peninggalan bersejarah dan sekaligus upacara Jamasan yaitu prosesi memandikan dan membersihkan pusaka-pusaka tersebut. Acara ini terbuka untuk umum, dimaksudkan agar generasi muda dan masyarakat pada umumnya mau menghargai karya seni dan budaya tradisional.
|
|
Kalender Jawa di ciptakan oleh Sultan Agung, Raja pada Dinasti Kerajaan Mataram pada abad ke 16 di Jawa, Sultan Agung merancang Kalender Jawa dari perhitungan antara Kalender Saka dengan kalender Arab. Masyarakat Jawa percaya bahwa awal tahun baru Jawa yaitu tanggal 1 Suro dianggap sakral, untuk tujuan tasyakuran maka diadakan pertunjukan wayang semalam suntuk.
|
|
Acara Merti Bumi Suran ini dilangsungkan sebagai bentuk ucapan syukur masyarakat Kaliurang atas berkat yang diberikan kepada mereka. Selain prosesi adat, dalam acara Merti Suran ini juga akan ada pertunjukan seni dan budaya.
|
|