Timun Mas dan Kekuatan Seorang Perempuan

Tatiana Arianne Raisa
Artikel oleh : Tatiana Arianne Raisa
Foto oleh : Tatiana Arianne Raisa
Pin It

Menceritakan kisah rakyat tidak lengkap tanpa menceritakan kisah satu ini. Berasal dari Jawa Tengah, cerita Timun Mas adalah kisah ikonik yang sarat akan nilai feminisme dan kekuatan perempuan.

 

Alkisah pada jaman dahulu kala, ada seorang janda kurang mampu yang tinggal seorang diri di tepi hutan. Hidup tanpa seorang pun, sang janda meratap mendambakan seorang anak setiap malam. Tanpa ia ketahui, ratapan sang janda didengar oleh raksasa hijau penguasa hutan bernama Buto Ijo. Mendengar kesedihan itu semua, Buto Ijo datang dan menawarkan untuk membantu mewujudkan keinginan sang janda. Sang raksasa menyatakan bahwa ia bisa memberikannya seorang anak dengan kekuatannya. Ketika Buto Ijo masih di kerajaan langit, ia sempat mencuri biji timun emas ajaib yang jika ditanam dan dirawat maka ia akan tumbuh dan dapat membuat apa yang diminta terkabul, termasuk anak. Jika anak yang diminta, maka buahnya akan berisi seorang bayi. Tanpa basa basi, janda tersebut menerima tawaran Buto Ijo, meskipun dengan syarat bahwa jika kelak anak yang lahir adalah lelaki, maka dia akan menjadi milik sang janda namun jika yang lahir adalah perempuan, maka anaknya harus diserahkan pada Buto Ijo untuk dimakan. Biji timun mas ajaib itu pun diberikan dan segera ditanam. Dirawat tanaman itu setiap hari hingga akhirnya tanaman itu berbuah. Betapa terkejutnya sang janda ketika yang lahir adalah seorang bayi perempuan. Pada malam harinya Buto Ijo datang menemui janda itu, setelah dia tahu yang lahir adalah seorang perempuan, Buto Ijo berniat membawa bayinya namun sang janda memohon tenggang waktu untuk merawat bayi itu dengan alasan bahwa bayi itu masih terlalu kecil untuk dimakan. Buto Ijo menerima tawaran janda itu dan 20 tahun pun berlalu. Buto Ijo datang untuk menagih janji sang janda. Sementara itu, Timun Mas dihampiri oleh seorang kakek di hutan kala ia bersedih karena janji ibunya pada Buto Ijo. Sang kakek tua itu merasa iba sehingga ia memberikan sebuah bungkusan kecil berisi sebuah duri, segenggam garam dan terasi kepada Timun Mas. Ia berpesan untuk menggunakan dengan bijak untuk menyelamatkan diri dari Buto Ijo, lalu kemudia menghilang. Dengan kesaktiannya, Buto Ijo mengejar Timun Mas. Dari kejauhan Timun Mas berlari dan membuka bungkusan yang dibawanya, dilemparlah duri ke arah Buto Ijo. Ketika duri itu menyentuh tanah, sekejab seluruh tempat di sekitarnya berubah menjadi hutan penuh tumbuhan berduri yang menghambat Buto Ijo. Meskipun begitu, usaha pertama Timun Mas gagal karena Buto Ijo mampu melewati hutan duri itu. Dilemparkanlah segenggam garam dan keajaiban kembali terjadi, kawan itu berubah menjadi lautan yang luas. Sehingga kini jarak antara Timun Mas dan Buto Ijo dipisahkan oleh lautan. Tanpa menyerah, Buto Ijo kembali melewati rintangan dari Timun Mas. Merasa cemas, Timun Mas langsung mengambil bungkusan terakhir dan dilemparkanlah terasi. Seluruh kawasan sekejap berubah menjadi lautan lumpur yang dapat menghisap dan menenggelamkan apapun yang berada diatasnya. Karena merasa sombong telah melewati berbagai rintangan, Buto Ijo menjadi meremehkan lautan lumpur, namun ketika ia sampai di tengah-tengah lautan lumpur ia tidak mampu bertahan dan tenggelam karena daya hisap yang teramat kuat. Tewaslah Buto Ijo di tempat itu. Dengan kematian Buto Ijo, Timun Mas dan ibunya hidup bahagia hingga akhir hayat.

           

Berbeda dari cerita rakyat pada awamnya, Timun Mas sebagai tokoh perempuan tidak digambarkan sebagai seorang yang lemah dan menyerah pada keadaan. Pada budaya Indonesia yang cukup patrilineal, perempuan selalu dianggap kurang berdaya atau menguntungkan. Terbukti dari perjanjian Buto Ijo dan sang janda yang ingin memakan bayi perempuan ketimbang bayi lelaki. Namun kisah ini mengubah persepsi ketidak berdayaan perempuan tersebut dengan keberanian Timun Mas melawan Buto Ijo demi keselamatan ibunya dan dirinya.

 

Cerita Timun Mas sendiri merupakan kisah yang telah diwariskan turun temurun secara lisan yang sekarang sudah banyak dibukukan dan difilmkan, bahkan dalam berbagai bahasa. Karena pada dasarnya secara lisan dan disampaikan lewat hafalan dan ingatan, proses penciptaan cerita Timun Mas memiliki banyak versi. Meskipun begitu, seluruh cerita rakyat Timun Mas semuanya memiliki kesamaan fungsi, yaitu untuk menjadi contoh dan pembelajaran anak agar berani berjuang untuk keluar dari masalah kehidupan. Namun secara personal, cerita Timun Mas lebih dari sekedar itu. Bahwa sebagai perempuan yang terkadang dipandang sebelah mata, cerita ini mengajarkan kepada anak-anak bahwa perempuan juga memiliki daya juang yang tinggi dan memiliki kekuatan yang setara dengan pria. 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos