Tarung Derajat "Street Fight" Asli Indonesia

Mohamad Axel Putra Hadiningrat
Artikel oleh : Mohamad Axel Putra Hadiningrat
Foto oleh : anonymous
Pin It

gelora10.jpg 

Manusia memang sangat sulit menghindari perkelahian, begitulah yang dirasakan oleh Sang Guru AA Boxer Haji Achmad Drajat semasa ia masih belia. Haji Achmad besar  dan tinggal di Daerah Tegallega di Kota Bandung, Tegallega adalah salah satu wilayah yang keras pada saat itu (Tahun 70’an), penduduknya yang begitu dinamis dengan berbagai macam aktivitas kriminalnya seperti pemerasan, perampokan, perjudian, pelacuran sampai tawuran antar geng remaja menghiasi daerah tegalega. Situasi dan kondisi itulah yang akhirnya menggiring Haji Achmad muda ke dunia perkelahian, sehingga memaksa beliau untuk menjadi petarung demi membela diri.

450_TD_IMG_2805_BW.jpg 

 

Tindak kekerasan dan penganiyayaan nyaris merenggut nyawa Haji Achmad Muda, perkelahian demi perkelahian ia lalui demi berjuang mempertahankan keselamatan dilingkungannya. Namun tantangan keras yang ia alami telah membina fisik dan mentalnya untuk menjadi manusia yang kuat dan rasional, bersamaan dengan itupula pengalamannya berkelahi dijalan ternyata menginspirasi teman-teman dektanya dan masyarakat sekitar. Sehingga teman-teman dekatnya tersebut meminta Haji Achmad muda yang pada saat itu masih berusia 18 tahun untuk mengajari mereka cara bela diri dan kemudian Haji Achmad memutuskan untuk membuat caranya sendiri dalam membuat seni bela diri. Kemudian pada tahun 1972 secara resmi ia membangun perguruan seni bela diri bernama “AA Boxer” yang akhirnya berubah nama menjadi “Tarung Derajat”.

 

20121222_170616.jpg 

Haji Achmad menyadari bahwa hanya ada 4 gerakan dasar dalam perkelahian yaitu Memukul, Menendang, Kuncian, dan Bertahan, sehingga Haji Achmad berdasarkan pengalamannya dalam bertarung dijalanan mengembangkan gerakan-gerakan dasar ini menjadi sebuah pola teknik baru yang kemudian diterapkan dalam latihan-latihan bela diri Tarung Derajat. Kini, Tarung Derajat secara resmi diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai pelatihan dasar oleh TNI. Selain gerakan-gerakan bela diri, Tarung Derajat juga memiliki semboyan “Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk!” ini adalah semboyan yang diterapkan oleh Haji Achmad kepada para muridnya bahwa para petarung memiliki jiwa dan perilaku yang tidak sombong dan menghindari sikap angkuh sehingga sebagai petarung kita harus ramah dan tidak meyombongkan diri. Selain itu ada pula sapaan “Box!” salam persaudaraan diantara anggota Tarung Derajat. Tahun 1990 Tarung Derajat resmi menjadi anggota KONI, dan memiliki tempat di Pekan Olahraga Nasional. Tak hanya itu, Tarung Derajat sudah tersebar hampir keseluruh Indonesia dan ke sebagian negara di wilayah Asia Tenggara.

450_TD_IMG_2685_BW.jpg 

 

Tarung Derajat menurut saya bukan hanya sebuah bela diri semata, melainkan sebuah karya luar biasa yang lahir dari kreativitas seorang pemuda asli Indonesia. Pengalaman Haji Achmad mengajarkan kita tentang arti seutuhnya menjadi seorang ksatria bahwa kehidupan yang keras adalah suatu proses penempaan diri yang menyempurnakan mental dan fisik untuk menggiring kehidupan menuju arah yang lebih baik selaras dengan kodratnya. Tarung Derajat bukan lagi perkelahian jalanan, namun Tarung Derajat adalah perkelahian dengan kebanggaan! BOX!

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos