Seni WPAP: Wedha Pop Art Portrait

Gabriella Astiti Harsanti
Artikel oleh : Gabriella Astiti Harsanti
Foto oleh : http://blog.ub.ac.id/rereerlambang/files/2014/05/IMG_9437-small.jpg
Pin It

Untuk yang satu ini, harus banget diketahui oleh para pecinta seni rupa apalagi graphic designer, apalagi yang ngakunya seniman rupa. Familiar kah dengan teknik seni grafis di atas? Style yang satu ini apalagi kalau bukan gaya WPAP atau Wedha Pop Art Portrait. WPAP sendiri memang sudah seperti aliran baru dalam dunia seni grafis yang sudah menjadi inspirasi oleh banyak designer. Penciptanya adalah seorang seniman perupa Indonesia yang terkenal sebagai Bapak Illustrator Indonesia, Wedha Abdul Rasyid.

Semua berawal dari usaha sang seniman untuk merubah situasi yang tidak nyaman menjadi sesuatu yang sangat bernilai. Sebelum style ini diciptakan, Wedha adalah seorang perupa dengan aliran realisme. Kebayang kan pastinya, aliran yang ketika seseorang menggambar harus sesuai persis dengan objeknya. Kemampuan mata beliau untuk menggambar realis rupanya berkurang di usia 40-an. Saat itu menjelang akhir tahun 1990, akhirnya beliau memutuskan untuk mencari cara lain yang mempermudah dia dalam berkarya. Lewat media komputer yang baru dikenalnya ketika tahun 1998, Wedha akhirnya menemukan jalan lain untuk menggambar potret muka dengan menggunakan Adobe Illustrator di awal tahun 2000.

Style itu diawali dengan konsep tracing, yang dimana dalam istilah dunia seni rupa grafis adalah menjiplak suatu objek di Illustrator. Wedha sendiri berpendapat untuk melakukan tracing bermartabat, maksudnya menjiplak gambar si objek tetapi tidak 100 persen persis. Lebih hebatnya, awal konsep tracing ini rupanya sudah muncul dari tahun 1990-1991. Di bawah ini bisa dilihat konsep tracing yang dimaksud oleh Wedha dalam bentuk manual, tidak dikomputerisasi.

 tracing_mj.jpeg

Dari situ, dapat diperhatikan bagaimana style WPAP sendiri tidak ada garis lengkung, hal ini karena Wedha memaksimalkan berbagai garis lurus yang tegas untuk menggambar suatu muka. Garis-garis yang menghasilkan berbagai bentuk ini bermakna tegas, apalagi dengan pilihan warna yang berani dan mencolok, itulah kenapa dinamakan pop art. Wedha sendiri benar-benar membuang jauh konsep realisme dalam style WPAP ini, tetapi masih ada hubungannya kok. Mendesign dengan style WPAP harus tetap mematuhi konsep ketegasan garis karakter sebuah muka, dengan begitu orang-orang akan mengenali siapakah dia.

Satu hal lagi yang menarik dari Wedha. Kalian ingat cerita Lupus karya Hilman Hariwijaya yang legendaris itu kan? Nah, Wedha sendiri inilah perupa yang menciptakan visualisasi dari cerita Lupus. Beliau memang sudah bekerja di industri press dari tahun 1970, terutama majalah Hai. Dari situ lah namanya mulai melegenda. Sejak WPAP diciptakan, Wedha banyak mendesign tokoh-tokoh Internasional yang terkenal, mulai dari musisi, artis, sampai politisi. Mereka itu antara lain meliputi John Lennon, Mick Jagger, Jimmy Hendrix, Jim Morrison, The Beatles, John F. Kennedy, Gandhi, Fidel Castro, Benazir Bhutto, dan masih banyak lagi. Bahkan di tahun 2000-an itu, karya dari Wedha menyaingi seorang artis pop art yang terkenal di Amerika Serikat, Andy Warhol.

 contoh1.gif

contoh_41.gif 

Bagi yang ingin belajar gaya WPAP bisa dibuka dari link berikut ini, http://design.tutsplus.com/tutorials/how-to-create-a-geometric-wpap-vector-portrait-in-adobe-illustrator--vector-16102. Boleh bangga lah ya, disaat teknologi zaman itu sangat terbelakang dan tidak banyak penggunanya, seorang seniman bisa menciptakan sesuatu yang masih menjadi sumber inspirasi hingga saat ini. Sekarang di zaman yang serba bisa ini, apakah kalian bisa menciptakan sesuatu yang lebih? 

P.S:

Contoh karya WPAP selalu bisa kalian nikmati kok di home page Kratonpedia ini :)

Referensi:

http://dgi-indonesia.com/wedhas-pop-art-portrait/

http://tutsplus.com/authors/wedha-abdul-rasyid

https://www.talenthouse.com/articles/have-you-ever-heard-about-wpap-art 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos