Seorang seniman tidak pernah benar benar mati. Mesti raganya telah tiada,dia tetepat hidup di dalam karya yang akan abadi. Idris sardi yang telah meninggal dunia 2014 lalu contohnya , tetap hidup di 1900 karyanya yang sudah di abadikan . Idris sardi merupakan maestro violin dari Indonesia . Biola sebagai alat music utamanya sudah memenangkan banyak penghargaan.
Jaman sekarang , jarang sekali anak-anak muda yang memandang pemusik dari negri sendiri. Banyak yang lebih menganggung-agungkan karya music dari luar bahkan meninggikan derajat music luar negri dibanding karya milik sendiri. Kualitas music Indonesia yang selalu dianggap sebelah mata, apalagi untuk anak muda membuat karir music di Indonesia selalu diragukan ,apalagi oleh para orangtua. Berkarya di bidang music dianggap tidak mempunyai masa depan yang terjamin sehingga banyak orang yang mematahkan cita-citanya menjadi pemusik hanya karena, jaminan masa depan. Memang penting, tapi jika itu selalu menjadi alas an utama, Indonesia akan habis akan musikalitasnya karena bakat-bakat yang terpendam dan tidak dipandang.
Sedihnya, yang terkenal adalah music music yang didasari dari tampang dan penampilan. Sedangkan kualitas music dijadikan prioritas kedua. Yang penting, ganteng atau cantik, nyanyi- nanyi dikit, atau meng cover lagu lama. Dan terkenal lah si “pemusik” itu. Sedihnya banyak pendatang didunia music yang memanfaatkan konflik pribadi agar dirinya naik daun. Sungguh menyedihkan. Karya music di Indonesia takkan berkembang.
Sebagai salah satu inspirasi, Idris Sardi membuktikan bahwa karya yang tulus akan terus dikenang dan akan mempunyai masa depan terjamin bila ditekuni dengan tulus. Bukan hanya materi, tapi masa depan terjamin bagi negri Indonesia agar musikalitas di Negara ini terus berkembang dan membuktikan pada dunia bahwa rasa akan music di Indonesia sangat berkualitas. Maestro biola , Idris Sardi dikenal sebagai pribadi yang tegas dalam memimpin suatu group music. Wajar, dia pernah tercatat sebagai anggota kopassus saat muda.
Beberapa karya Idris sardi dijadikan Sountrack Film di Indonesia seperti Tjut Nyak Dien dan Cinta Pertama. Idris sardi sebagai aset besar industry music dan film Indonesia diingat dengan karyanya yang menyayat hati. Alunan biolanya tidak heran dapat membuat orang menangis sangking indahnya. Idris Sardi juga dinobatkan sebanyak 9 kali untuk penata music terbaik bagi piala citra FFI. Beliau meninggal pada umur 76 tahun karena penyakit. Beliau menjadi bukti nyata bahwa music Indonesia mempunyai kualitas dan sebagaimana harus dikembangkan dan dilestarikan .
Reference :
http://www.antaranews.com/berita/431584/karya-idris-sardi-akan-dipatenkan
http://showbiz.liputan6.com/read/2042754/ribuan-karya-idris-sardi-yang-menyayat-hati
