Sisi Lain Pak Raden

Gabriella Astiti Harsanti
Artikel oleh : Gabriella Astiti Harsanti
Foto oleh : Lucywiryono.com
Pin It

Inget film boneka Si Unyil? Pastinya inget tokoh Pak Raden juga dong. Karakter yang bergaya dengan baju beskap, baju tradisional khas Jawa, blangkon, berkumis dan beralis tebal, serta tongkat yang selalu dibawa. Sosok Pak Raden memang tak hanya hidup di cerita, tetapi di dunia nyata dengan penampilan yang serupa juga. Pak Raden yang asli ini bernama Drs. Suyadi.


Beliau tak hanya dikenal sebagai sebagai pengisi suara Pak Raden saja, tetapi juga sebagai orang yang menciptakan model dan karakter dari tokoh Si Unyil dan semua temannya. Saat ini Pak Raden sudah berumur 80 tahun lebih dan masih setia berkarya ditengah usia senja, dengan kondisi kesehatan yang menurun dan duduk di kursi roda. Rumahnya yang berada di Jalan Petamburan, Jakarta kabarnya kurang begitu terawat dengan banyaknya atap yang bocor. Hal ini dikarenakan beliau hidup dalam kondisi pas-pasan. Bahkan untuk berobat saja Pak Raden masih harus berjuang. Masa tua Pak Raden bisa jadi dianggap kurang sejahtera. Pak Raden masih hidup dalam dukungan teman-temannya yang berjualan buku-buku cerita Pak Raden dan kaos bergambar Pak Raden ke penggemarnya. Terlepas dari masalah sengketa hak cipta Si Unyil bersama PPFN (Perum Produksi Film Negara) yang masih diperjuangkan hingga detik ini, Pak Raden tetap semangat menjalani hari tuanya dengan bersketsa.

 

Sketsa-sketsa Pak Raden selalu tersebar di ruang tamu rumahnya. Pria kelahiran 28 November 1932 ini selalu menghabiskan waktunya dengan melukis dan bersketsa ditemani kucing-kucingnya. Sudah 60 tahun lebih Pak Raden berkiprah di dunia seni rupa. Banyak yang bisa diceritakan dari perjalanan hidupnya, walaupun sampai sekarang Pak Raden tetap membujang. Karyanya meliputi lukisan, sketsa, ilustrasi buku-buku cerita, sampai yang paling terkenal adalah film boneka Si Unyil. Beliau pun pandai juga mendongeng dan mendalang.

 

Kunci kepiawaiannya dalam seni rupa adalah rasa cintanya yang membuatnya tak pernah bosan dan selalu bersemangat. Di hari-hari tuanya pun Pak Raden masih bersuara lantang, apalagi ketika bercerita tentang perjalanan hidupnya. Di tahun 40-an Pak Raden muda sudah menggambar dengan arang dan kapur. Media nya bisa apa saja, termasuk tembok dan lantai rumah. Menjelang dewasa, tak heran beliau langsung berkuliah di Fakultas Seni Rupa di ITB.

 

Apakah ada yang tahu juga bahwa Pak Raden pernah belajar animasi di Prancis? Selama 4 tahun disana, beliau tak hanya belajar animasi tetapi juga menghasilkan puluhan sketsa yang menceritakan pengalamannyan bersekolah di Prancis. Berkat manajernya Pak Raden, Prasodjo Chusnato, semua karya sketsanya yang tersebar di rumah dapat dikumpulkan dan di restorasi. Bahkan di tahun 2013 kemarin digelar pameran sketsa-sketsa Pak Raden selama di Prancis. Persiapan ini membutuhkan waktu 2 tahun bagi Prasodjo Chusnato termasuk meminta izin, merestorasi, menyetak ulang, dan memperbesarnya.

 202392_pameran_tunggal_pak_raden_663_382.jpg

Pameran berjudul Noir et Blanc (Hitam dan Putih) yang digelar pada 25 April – 5 Mei 2013, menunjukan sisi lain dari seorang Pak Raden yang biasa kita kenal dari film Si Unyil. Pameran tunggal kemarin memamerkan 60 sketsa hitam putih Pak Raden di Bentara Budaya.

 

Beliau juga penggemar berat wayang orang. Setiap kali menonton wayang orang, Pak Raden suka sekali mensketsa wayang orang dalam gelap. Tak ada kata kehabisan ide bagi Pak Raden setiap kali menggambar. Ilhamnya biasa didapatkan dari peristiwa-peristiwa sederhana di kehidupan sehari-hari, terutama dari anak-anak. Dari itu semua lah, Pak Raden bisa tetap bersemangat berkarya. Ketulusannya dalam berseni di tengah belenggu masalah di hari senja patut menjadi inspirasi bagi siapa saja, terutama bagi mereka yang mengaku seniman.

Referensi: http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2013/05/130509_tokoh_pakraden_suyadi 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos