Pameran Tematik 2014 Perpustakaan Nasional: Cerita Panji

Gabriella Astiti Harsanti
Artikel oleh : Gabriella Astiti Harsanti
Foto oleh : Lensa Indonesia
Pin It

Sekian ratus tahun lamanya sebuah dokumen dapat bertahan, menceritakan kisah-kisah sebagai bukti sejarah yang menyambungkan masa lalu dan masa kini. Di jaman ketika Indonesia masih berupa Nusantara, media tulis dan gambar menjadi bukti kejayaan dari kerajaan-kerajaan jaman dahulu. Hasilnya biasa disebut naskah. Aset bersejarah yang merupakan salah satu jati diri negara Indonesia, saat ini disimpan di Perpustakaan Nasional di Jakarta.

Dalam rangka memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat, tahun lalu Perpusnas mengadakan pameran tematik naskah kuno Nusantara dengan tajuk berupa “Cerita Panji sebagai Warisan Budaya”. Cerita Panji mempunyai banyak versi namun sebenarnya merupakan cerita klasik Jawa yang melibatkan banyak kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Diperkirakan cerita Panji muncul dan berkembang di abad ke-7 sampai abad ke-15.

Cerita Panji biasanya bercerita tentang dua karakter klasik yaitu Raden Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji. Dua tokoh tersebut juga biasa disebut Panji Asmarabangun dan Galuh Candrakirana. Keong Mas dan  Ande-Ande Lumut merupakan cerita rakyat yang cukup populer dan masuk dalam lingkup cerita Panji. Hebatnya walaupun asli berasal dari Jawa, cerita Panji cukup tersebar luas sampai daerah Bali, Sumatra, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.

Sayangnya banyak masyarakat, terutama masyarakat Jawa Timur, tidak tahu bahwa cerita Panji berasal dari Jawa dan menyebar dalam lingkup regional sampai internasional. Atas dasar inilah pameran tematik tahun lalu bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap cerita Panji sebagai warisan budaya berupa kesusastraan. Diharapkan dari pameran kemarin, membuat masyarakat menjadi semakin mengenal cerita Panji dan semakin banyak penelitian mengenai kesusastraan kuno ini yang dibuat.

Sebanyak 40 naskah cerita Panji dipajang dan dipamerkan di auditorium Perpusnas di Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Pusat, pada tanggal 24-31 Oktober 2014. Selain naskah kuno Panji, terdapat juga foto, gambar, ilustrasi, teks, berita koran dan majalah sebagai materi pendukung. Lokasi pameran digelar di dalam perpustakaan itu sendiri untuk mengurangi resiko kerusakan dan juga memikat orang untuk datang ke perpustakaan. Target utama pameran ini adalah komunitas-komunitas daerah dan kesenian, antropolog, peneliti, sejarawan, dan juga mahasiswa, walaupun begitu pameran ini sangat terbuka untuk umum.

Ada juga acara-acara pendukung seperti seminar cerita Panji, tari-tarian yang berasal dari cerita Panji, story telling (rancak betawi), topeng panji, Reog, campursari, dan music kroncong.

Perpusnas selalu menggelar pameran tematik setiap tahunnya yang memikat banyak orang. Untuk pameran mendatang di tahun 2015 ini, kira-kira apa ya? 

Dokumentasi video dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=XDHTPdl-KCg

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos