Lomba Bertutur Lewat Mading: Kreasi Inovatif

Kandi Windoe
Artikel oleh : Kandi Windoe
Foto oleh : Kandi Windoe
Pin It

Setelah sukses menggelar program Sarasehan Seni Bertutur yang bekerjasama dengan komunitas mahasiswa dan juga pihak Laboratorium Ilmu Komunikasi Universitas Muhamadiyah Malang, Kotex kembali mengajak generasi muda untuk berinteraksi dan memberikan edukasi tentang seni bertutur dengan tema “Kreasi Inovatif” yang diselenggarakan di SMU Highscope, Jakarta

Kotex adalah produk pembalut yang diutamakan bagi wanita muda di seluruh Indonesia agar dapat selalu nyaman beraktivitas, bebas berkarya dan berekspresi, serta berprestasi meski sedang datang bulan maupun mengalami kelembaban. Kelembutan dan fungsi Kotex membuat wanita di seluruh Indonesia selalu tampil segar dan penuh percaya diri. Kotex merupakan solusi keberhasilan bagi wanita muda dengan ragam produk yang lengkap dan melindungi secara maksimal.

Pihak Kotex dan SMU Highscope TB Simatupang, Jakarta Selatan berkolaborasi dalam membuat sebuah Lomba Bertutur Lewat Mading pada tanggal 16 Desember 2015 serta Sarasehan Seni Bertutur. Dalam ajang ini, Kotex mengkombinasikan kegiatan marketing dan kegiatan sarasehan berbagi ilmu yang menyasar pada komunitas pelajar dan mahasiswa. Kotex mengundang Praktisi Komunikasi, Kandi Windoe dan Azis Franklin sebagai pendongeng pentas yang akan memberikan materi pelatihan tentang seni bertutur melalui penulisan naskah, penyutradaraan, membangun artistik visual dan pementasan bertutur. Dari pelatihan ini kemudian peserta dapat mengaplikasikan seni bertutur tersebut melalui media majalah dinding (mading) atau media video yang dapat diikutsertakan dalam kompetisi. Terdapat beberapa kompetisi dalam kegiatan ini selain  Lomba Bertutur lewat Mading SMU yaitu Lomba Photo Live Report yang diselenggarakan on the spot, dan juga lomba dalam masa tunggu satu bulan penyerahan terdiri dari Lomba Karya Tulis Online dan Lomba Karya Video Online.

Program ini merupakan bentuk wujud terima kasih Kotex kepada wanita-wanita muda Indonesia yang telah mendukung produk Kotex. Program edukatif dan kreatif yang akan terus dikembangkan merupakan bentuk "saling memberi" antara satu sama lain. Jalinan relasi interaksi yang terbina diharapkam mampu menjadi sinergi positif antara Kotex dengan konsumen. Jalinan hubungan Kotex dengan konsumen bukan sebatas hubungan yang bersifat dagang, akan tetapi didasari semangat untuk saling membangun.

Azis Franklin, Pendongeng asal kota Malang menjelaskan “Dongeng memiliki kekuatan lebih dibanding tayangan TV karena dapat meningkatkan imajinasi pendengar melalui cerita yang disampaikan. pendongeng hanya perlu menggali kreativitas seperti menyesuaikan intonasi suara berdasarkan karakter dalam cerita dan penggambaran sehingga pendengar akan merasa senang.” Menurut pemain teater ini “Dongeng dapat memberi pesan moral tanpa merasa dinasihati.”

Dari sisi komunikasi, Kandi Windoe menjelaskan, “Seni bertutur merupakan seni dalam berkomunikasi, pesan yang akan disampaikan berupa perpaduan dari dongeng dan seni rupa atau peraga visual. Sementara mading merupakan salah satu media komunikasi massa yang biasanya memiliki konten tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang disusun secara variatif dan harmonis sehingga terlihat menarik.” Praktisi Komunikasi ini menambahkan “Lomba bertutur lewat mading ini memadukan berbagai ilmu mulai dari komunikasi, seni dan sosial ke dalam sebuah aktifitas yang kreatif. Nilai-nilai seperti; team work (kerjasama), komunikasi, apresiatif lewat karya dan tulisan, adalah nilai-nilai edukatif yang dikembangkan melalui kegiatan lomba ini.”

Tema yang diangkat adalah Kreasi Inovatif. Indonesia sangat kaya akan seni dan budayanya. Akan tetapi generasi muda saat ini tidak lagi mengenali, atau bahkan sangat "asing" dengan seni dan budaya milik bangsanya. Padahal seni dan budaya Indonesia kaya akan nilai-nilai "history," serta mengandung nilai-nilai kearifan lokal (toleransi, budi pekerti, keteladanan, keselarasan & keharmonisan). Melalui pengembangan "Kreasi Inovasi,“ yang memadukan "estetika" seni  tradisi dan unsur modern dalam bentuk kolaborasi bisa menjadi karya inovatif. Karya-karya inovatif (kolaborasi tradisi & modern) bisa menjadi "pintu masuk" bagi generasi muda untuk mengenali dan mempelajari seni budaya milik bangsanya.

“SMU Highscope sangat mendukung kerjasama dengan pihak Kotex dalam menyelenggarakan kegiatan yang berkualitas ini sehingga anak didik Highscope Indonesia dapat bertambah ilmu tentang seni bertutur baik dari sisi teori dan juga praktek. Dari kegiatan ini pula diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk menunjukan sisi kreatif mereka baik dalam berkreasi melalui mading dan berkarya melalui media fotografi, videografi dan karya tulis.” Tutup Callie R. Mackenzie, Highscope High School Principal, TB Simatupang.

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos