Grape, Harmoni Alam

Foto oleh : Aan Prihandaya
Pin It

01.jpg

Wana wisata Grape terletak di kaki gunung Wilis, kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, jaraknya sekitar 30 menit perjalanan dari kota Madiun. Jalan menuju ke tempat ini cukup bagus dan layak untuk dilewati sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Namun sayang belum ada angkutan umum yang menuju ke sana, sehingga harus membawa kendaraan sendiri. Dalam perjalanan menuju Grape, pemandangan mulai menarik saat memasuki kawasan hutan jati, yang diselingi perkampungan dengan sungai yang jernih di tepi jalan.

02.jpg

Istirahat sebentar di bawah rerimbunan hutan jati

Sesampai di wana wisata, sangat terasa sekali sejuknya udara pegunungan. Di komplek ini fasilitasnya masih sangat minim, hanya terdapat taman bermain anak dan satu aula kecil sebagai ruang pertemuan. Namun pemandangan alam yang indah, perpaduan antara hutan jati, sungai dan hamparan sawah menjadi kombinasi yang menakjubkan. Sungai penuh bebatuan ini adalah sungai Catur yang bersumber dari mata air Dungus. Lokasi ini menawarkan banyak view menarik untuk menjadi sasaran bidikan lensa para penggemar fotografi.

Bila ingin mendapatkan sensasi yang lebih menantang, perjalanan bisa dilanjutkan dengan lebih naik ke atas lagi. Jalanan semakin menanjak namun pemandangan hutan jati di kiri kanan jalan membuat sesekali ingin menghentikan kendaraan untuk mengabadikan dalam gambar.

03.jpg

Hijaunya sawah di tengah hutan jati

Setelah menempuh sekitar 3 km, sampailah di bendungan penampungan air PLTA Golang. Namun bukan lokasi ini yang dituju, agak naik sedikit kemudian berbelok ke kanan. Jalan yang dilalui ini cukup sempit dan belum beraspal. Sekitar 500 m akan ditemui ujung jalan berupa lokasi parkir yang cukup sederhana yang dikelola oleh warga desa setempat.

Dari tempat ini dimulailah tantangan yang sebenarnya. karena dari tempat parkir ke lokasi yang dituju harus berjalan sekitar 500 m melalui jalanan selebar satu meter namun curam. Jalan setapak ini sudah diplester dengan semen namun tidak berupa trap atau anak tangga sehingga bisa dibayangkan akan licin bila saat hujan. Saat menyusuri jalan setapak ini pun perlu berhati-hati karena di tepinya adalah jurang yang cukup dalam. Sebelum memulai perjalanan ini, sebaiknya membawa bekal air minum yang cukup karena nanti akan diperlukan.

13.jpg

Pohon jati yang meranggas, menarik perhatian untuk diabadikan

Setelah berjuang melewati jalan setapak yang curam dan melelahkan, sampailah di lokasi, sungai dengan dipenuhi bebatuan yang asri. Tempat ini sungguh alami, hanya terdapat jembatan kecil dari beton dan satu bangunan kamar mandi umum. Sedikit menyusuri hingga ke hulu akan ditemui air terjun nan indah setinggi sekitar 30 meter. Air meluncur ke bawah membentur batu cipratan yang jatuh ke dalam genangan kolam kecil seluas 10 meter. Bila berada dalam posisi yang tepat akan ditemukan pelangi akibat cipratan air yang terkena sinar matahari. Sungguh karya Tuhan yang sangat dahsyat.

Di lokasi ini sama sekali tidak terdengar suara lalu lalang kendaraan, hanya hembusan angin dan gemericik air yang sesekali diselingi nyanyian burung yang membuat suasana semakin nyaman. Tempat yang sangat tepat untuk refreshing dan menenangkan hati. Tapi tempat yang tepat pula bagi penggemar fotografi yang ingin memuaskan diri bermain-main slow speed memotret aliran air di sela bebatuan.

04.jpg

Pelangi, karya Tuhan yang sungguh indah

Bila sudah berada di lokasi ini, rasanya berat untuk cepat-cepat pulang. Terlebih mengingat jalanan menuju tempat parkir yang membutuhkan tenaga ekstra untuk mendakinya. Namun, bukan berarti tenaga ekstra itu tidak terbayar, keindahan panorama yang asri selalu menggantikan rasa lelah dengan kepuasan atas sebuah petualangan. Selamat berakhir pekan. Salam Kratonpedia.

05.jpg 

07.jpg 

08.jpg 

10.jpg 

11.jpg 

(Teks dan foto: Aan Prihandaya/Kratonpedia)


Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos