Foto - hindu

Saat menyiapkan bade, sebelum upacara ritual puncak Ngaben, di Puri Kesiman, Jalan Surabi 2, Denpasar, Bali.
Persiapan akhir replika lembu untuk upacara ritual Ngaben atau Pelebon di Puri Kesiman.
Gotong Royong membuat bade yang sudah terduplkasi
Agar bisa terlihat seperti lembu aslinya, lembu Ngaben digarap dengan detil yang rumit dengan berbagai materi peralatan pendukungnya.
Ornamen barong yang begitu khas sebagai pelengkap untuk asesoris bade atau menara.
Undagi adalah salah satu sosok yang memiliki peran penting dalam setiap prosesi ritual Ngaben atau Pelebon dalam masyarakat budaya Bali.
Undagi adalah salah satu sosok yang memiliki peran penting dalam setiap prosesi ritual Ngaben atau Pelebon dalam masyarakat budaya Bali.
A.A. Ngurah Mayun Mangku Pura Pedarman Agung Denpasar , seorang penasehat spiritual / rohaniawan Puri Satria Denpasar
Ida Bagus Gede Pidada , seorang arsitek tradisional Bali ( Undagi )dengan keahlian membuat Lembu / Bade untuk keperluan upacara Ngaben / Pelebon
Candi Ceto di bangun pada abad XV oleh Brawijaya X. Candi berundak yang menghadap ke Barat ini, berada diketinggian 1.400 m dpl, yang letaknya dari Candi Sukuh sekitar 12 KM.
Puri Taman Saraswati ini adalah bangunan baru yang berada satu area dengan Candi Ceto. Taman ini, letak persisnya hampir sejajar dengan posisi Candi Ceto.
Salah satu upacara ritual kuno yang sudah menjadi tradisi komunal dalam kehidupan masyarakat budaya Bali adalah Ngaben atau Pelebon.
Puri Satria Benteng Pertahanan Budaya
Berkah Dari Dusun Cetho
Berkah Dari Dusun Cetho
Dari Candi ke Candi: Hamparan Bukti Peradaban Jawa di Masa Lalu
Dari Candi ke Candi: Hamparan Bukti Peradaban Jawa di Masa Lalu
Puri Kesiman secara dominan memegang tampuk pemerintahan Badung cukup lama, hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan yang masih utuh hingga kini. Bahkan Puri Kesiman merupakan satu-satunya Puri yang selamat pa
Puri Kesiman secara dominan memegang tampuk pemerintahan Badung cukup lama, hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan yang masih utuh hingga kini. Bahkan Puri Kesiman merupakan satu-satunya Puri yang selamat pa
Kerajaan Pengging ini dibangun oleh Prabu Aji Pamasa atau Kusumowicitro dari Kediri pada tahun 901 Caka atau sekitar 979 Masehi. Situs ini berada di Desa Ngaru, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Usai pelaksanaan puja di Puri Kesiman, masyarakat menerima kembali ujub persembahannya kepada Sang Hyang Widhi Yasa.
Salah satu sisi lain dari Pura Agung Kesiman yang menyatu dengan Puri Kesiman.
Puri di Ranah Dewata Bali, umumnya disertai dengan bangunan semi terbuka yang biasa disebut wantilan sebagai tempat untuk berinteraksi dan bersosialisasi antar warga setempat.
Pura Agung Kesiman, salah satu cagar budaya berbentuk pura yang masih lengkap dan asri, menyatu bagaikan istana air yang menyejukkan di dalam areal Puri Kesiman.
< Prev 1 2 3 Next >