Foto - yogyakarta

Gendewo atau busur gaya Mataraman terdiri dari tengkolak atau pegangan tangan terbuat dari kayu sono keling dan dua wilah terbuat dari bambu tua kering lalu kedua ujung dihubungkan oleh kendheng/tali.
Anak panah mulai dari ujung runcing terdiri dari bedor dengan ujung bernama tunjung berbahan besi baja, kemudian deder dari bahan bambu lalu bulu dari entok atau angsa dan terakhir nyenyep sebagai tumpuan ke tali busur.
Santai dan penuh keakraban saat Punggawa KratonPedia berkunjung ke Pamerajan Puri Agung Kesiman setelah memperkenalkan Jemparingan atau Panahan Tradisional Mataraman kepada Penglingsir dan kerabat Puri.
Perempuan Yogyakarta dalam Jemparingan atau panahan tradisional gaya Mataraman, bentuk kegiatan olahraga yang unik dengan busur tradisional dan dilakukan dengan duduk bersila membidik sasaran bernama bandul.
Paku Buwono XII adalah raja di kerajaan penerus dinasti Mataram yang terpecah menjadi Kraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dilahirkan 14 April 1925 sebagai putra Paku Buwono XI.
Dari Candi ke Candi: Hamparan Bukti Peradaban Jawa di Masa Lalu
Berkah Dari Dusun Cetho
Berkah Dari Dusun Cetho
Kotagede, Jangan Hanya Meninggalkan Nama
Kotagede, Jangan Hanya Meninggalkan Nama
Prasasti ‘Misterius’ di Situs Keraton Mataram Islam
Prasasti ‘Misterius’ di Situs Keraton Mataram Islam
Menyusuri Sisa-sisa Benteng Keraton Mataram di Kotagede
Menyusuri Sisa-sisa Benteng Keraton Mataram di Kotagede
Makam Leluhur Dinasti Mataram Islam dan Masjid Besar di Kotagede
Makam Leluhur Dinasti Mataram Islam dan Masjid Besar di Kotagede
Sepenggal Riwayat Kotagede, Situs Dinasti Mataram Islam
Sepenggal Riwayat Kotagede, Situs Dinasti Mataram Islam
Dari Candi ke Candi: Hamparan Bukti Peradaban Jawa di Masa Lalu
Dari Candi ke Candi: Hamparan Bukti Peradaban Jawa di Masa Lalu
Candi Gunung Wukir: Pembuka Celah Sejarah Dinasti Mataram Kuno
Candi Gunung Wukir: Pembuka Celah Sejarah Dinasti Mataram Kuno
< Prev 1 2 3 4 5 6 Next >