Foto - banten

Kaum perempuan merupakan bagian penting dalam setiap kegiatan upacara adat maupun keagamaan di pulau Bali, mereka yang menyiapkan aneka bunga untuk banten atau sajen, banten ukuran kecil disebut juga canangsari.
Beberapa perempuan Bali dengan membawa canang sari atau banten sedang bersembahyang bersama, biasanya sering ditemui saat ada perayaan adat atau keagamaan yang berlangsung di sebuah Pura di Bali.
Dalam acara adat atau keagamaan di Bali, sering terlihat para perempuan membawa sebuah wadah yang terbuat dari anyaman bambu untuk menempatkan banten, di Bali beberapa orang menyebutnya keben atau sekasi.
Membawa banten atau sajen dengan mengusungnya diatas kepala yang biasa dilakukan kaum perempuan Bali disebut nyunggi , biasanya aktifitas tersebut sering ditemui saat ada perayaan atau piodalan di sebuah Pura.
Alur waktu kerajaan-kerajaan di pulau Jawa bisa dibagi menjadi tiga, yaitu masa kerajaan Hindu-Buddha pra Mataram Kuno (tahun 0 hingga 600), masa Hindu-Buddha (tahun 600 hingga 1500) dan masa Islam (tahun 1500 - sekarang). Da
Pemandangan yang sering dijumpai di pulau para Dewa, keberadaan para pembawa banten selalu mewarnai setiap upacara adat.
Gadis pembawa banten , dari generasi ke genarasi budaya Bali akan terus lestari.
Penjual banten , perempuan tangguh pulau Dewata.