Foto - panahan

Jemparingan adalah seni budaya olahraga tradisional panahan. Seperti halnya olahraga panahan yang kita kenal, jemparingan juga menggunakan busur (bs. jawa: gandewo, gendewa) untuk melontarkan anak panah (bs. jawa:jemparing).
Jemparingan adalah seni budaya olahraga tradisional panahan. Seperti halnya olahraga panahan yang kita kenal, jemparingan juga menggunakan busur (bs. jawa: gandewo, gendewa) untuk melontarkan anak panah (bs. jawa:jemparing).
Gendewo atau busur gaya Mataraman terdiri dari tengkolak atau pegangan tangan terbuat dari kayu sono keling dan dua wilah terbuat dari bambu tua kering lalu kedua ujung dihubungkan oleh kendheng/tali.
Anak panah mulai dari ujung runcing terdiri dari bedor dengan ujung bernama tunjung berbahan besi baja, kemudian deder dari bahan bambu lalu bulu dari entok atau angsa dan terakhir nyenyep sebagai tumpuan ke tali busur.
Santai dan penuh keakraban saat Punggawa KratonPedia berkunjung ke Pamerajan Puri Agung Kesiman setelah memperkenalkan Jemparingan atau Panahan Tradisional Mataraman kepada Penglingsir dan kerabat Puri.
Perempuan Yogyakarta dalam Jemparingan atau panahan tradisional gaya Mataraman, bentuk kegiatan olahraga yang unik dengan busur tradisional dan dilakukan dengan duduk bersila membidik sasaran bernama bandul.
Mas Popop , begitu beliau akrab dipanggil pecinta jemparingan atau panahan tradisional mataraman. Mas Popop adalah mantan atlet nasional panahan tahun 1977 dan sekarang berdomisili di lingkungan dalam Sriwedari Solo.