Foto - puri kesiman

Kisah kembalinya bokat (tombak bertangkai pendek)Poleng Kesiman yang diperabukan bersama Jro Wayan Genteh ke Sentaka
Pemilihan Pemangku/Pemimpin ritual untuk Pamerajan sebuah Puri merupakan peristiwa langka dan sangat sakral, ritual dengan tahapan puncak melalui proses kesurupan merupakan bentuk kehendak dari Sang Bhatara.
Santai dan penuh keakraban saat Punggawa KratonPedia berkunjung ke Pamerajan Puri Agung Kesiman setelah memperkenalkan Jemparingan atau Panahan Tradisional Mataraman kepada Penglingsir dan kerabat Puri.
Setelah bade siap, langkah berikutnya adalah menyiapkan replika lembu yang menjadi bagian dari prosesi ritual Ngaben di Puri Kesiman.
Menjelang persiapan akhir saat menyiapkan bade dan lembu untuk prosesi ritual Ngaben di Puri Kesiman.
Gotong Royong membuat bade yang sudah terduplkasi
Agar bisa terlihat seperti lembu aslinya, lembu Ngaben digarap dengan detil yang rumit dengan berbagai materi peralatan pendukungnya.
Ornamen barong yang begitu khas sebagai pelengkap untuk asesoris bade atau menara.
Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana , Pelingsir Puri Kesiman Denpansar , Penggagas Penggak di daerah Kesiman untuk mewadahi kegiatan sosial budaya dan berkesenian untuk masyarakat umum khususnya kaum muda.
Salah satu upacara ritual kuno yang sudah menjadi tradisi komunal dalam kehidupan masyarakat budaya Bali adalah Ngaben atau Pelebon.
Puri Kesiman secara dominan memegang tampuk pemerintahan Badung cukup lama, hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan yang masih utuh hingga kini. Bahkan Puri Kesiman merupakan satu-satunya Puri yang selamat pa
Puri Kesiman secara dominan memegang tampuk pemerintahan Badung cukup lama, hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan yang masih utuh hingga kini. Bahkan Puri Kesiman merupakan satu-satunya Puri yang selamat pa
Persiapan menuju Pura Agung Kesiman untuk melakukan pudja bhakti bagi Sang Hyang Widhi Yasa.
Usai pelaksanaan puja di Puri Kesiman, masyarakat menerima kembali ujub persembahannya kepada Sang Hyang Widhi Yasa.
Salah satu peninggalan bersejarah di Puri Kesiman adalah Batu Padusan yang sejak dulu digunakan sebagai tempat untuk menampung air untuk mandi.
Salah satu sisi lain dari Pura Agung Kesiman yang menyatu dengan Puri Kesiman.
Puri di Ranah Dewata Bali, umumnya disertai dengan bangunan semi terbuka yang biasa disebut wantilan sebagai tempat untuk berinteraksi dan bersosialisasi antar warga setempat.
Pura Agung Kesiman, salah satu cagar budaya berbentuk pura yang masih lengkap dan asri, menyatu bagaikan istana air yang menyejukkan di dalam areal Puri Kesiman.
Jalan utama Puri Kesiman, Denpasar, Bali menjadi tempat untuk persiapan prosesi arak-arakan menuju tempat utama Ngaben.