Kanawida Batik,Batik Ramah Lingkungan

Arvianno Unggul Kuntoro
Artikel oleh : Arvianno Unggul Kuntoro
Foto oleh : Arvianno Unggul K.
Pin It

 Dalam era globalisasi yang identik akan kemajuan dalam teknologi dan inovasi,. Fashion adalah salah satu bidang yang juga menjadi bagian dari kemajuan inovasi anak negeri, industry fashion di indonsesia telah menjadi industri yang cukup berkembang dalam beberapa tahun  terakhir,  terlihat dari menjamurnya brand brand fashion local yang marak , dari kalangan muda hingga tua. Indonesia yang kaya akan kulltur dan budaya menjadi salah satu kesempatan bagi para pelaku-pelaku seni untuk berkarya, terutama di bidang industri fashion, salah satunya adalah membuat inovasi dengan memadukan batik dengan urban culture yang berkembang di masyarakat, sehingga batik menjadi salah satu fashion item andalan dikalangan masyarakat Indonesia.

ifwbatik1_1.png

Salah satu nya adalah ibu Sancaya Rini, founder dari kanawida batik, yang mampu membawa batik  ke ranah industry yang sedang digandrungi masyarakat, khusus nya khalayak muda. Batik sendiri mempunyai karakter nya masing-masing sesuai daerah asal nya, sama hal nya dengan perempuan yang biasa di panggil bu Rini ini yang mempunyai ciri khas tersendiri dalam mengolah batik. Sempat memiliki pengalaman mempelajari seni batik di museum tekstil lalu selanjut nya mendalami seni batik dengan otodidak, dan pada akhirnya membangun kanawida batik  di tahun 2007. Mempunyai motivasi yang mulia yaitu ingin membangun kesadaran para masyarakat akan pentingnya peran batik dengan kebudayaan Indonesia melalui pendekatan yang modern dan inovatif yang di aplikasikan ke batik bikinan nya.

ifwbatik2_1.png 

Hal yang membedakan batik buatan kanawida batik dengan batik lainnya salah satu nya adalah bahan dasar pembuatannya, batik produksi dari kanawida bahan dasar nya di buat dengan bahan ramah lingkungan, contoh nya saja kain nya di buat dari serat nanas, dan pewarna dari batik ini sendiri terbuat dari berbagai bagian tumbuhan, seperti kulit, daging buah, dan daun. Beberapa bahan yang mungkin terdengar aneh juga menjadi salah satu bahan dasar nya seperti kulit jengkol, kulit rambutan, kulit manga, buah alpukat dan buah manggis. Karena dengan menggunakan pewarna kimia bias merusak lingkungan dan bahkan dapat merusak kulit pembatik itu sendiri.  

ifwbatik3_1.png

Proses pembuatan batik ini pun cukup rumit, dengan merebus bahan dasar nya itu semalaman dan setelaj itu harus melalui proses penyatuan warna dengan bahan-bahan lain nya tetapi hal rumit ini lah yang membuat ibu rini tertantang dan terdorong untuk lebih bereksperimen lagi dengan warna-warna.

ifwbatik4_1.png

“Aku pingin anak muda sekarang tuh mulai membiasakan memakai batik” ucap ibu dari empat anak ini, saat ditemui di Indonesia fashion week pada hari Jum’at tanggal 27 Februari yang lalu. Ibu rini menargetkan anak muda sebagai konsumen nya lewat merk batik nya yaitu “kana” yang  model nya lebih kasual dan cocok untuk di pakai anak muda. Dan terbukti batik buatan bu Rini ini eksistensinya terdengar oleh banyak anak muda karena sarana promosi nya melewati media sosial seperti Instagram, Facebook, dan lain-lain dimana anak muda di Indonesia mayoritas nya bisa dan hobby mengakses ke media sosial.