Vihara Dharma Bhakti : Sejarah yang Terputus

Elizabeth Putri Narwastu
Artikel oleh : Elizabeth Putri Narwastu
Foto oleh : jakartabagus.rmol.com
Pin It

Beberapa minggu yang lalu sebelum Imlek, saya dan teman saya pergi ke daerah Glodok untuk hunting foto dan wisata kuliner. Setelah kami puas mencoba berbagai macam makanan enak di Gang Gloria dan daerah Petak Sembilan kami memutuskan untuk sekedar jalan-jalan sambil mengambil foto-foto. Ketika sedang foto-foto, tiba-tiba ada encim-encim ramah yang menyarankan kami untuk pergi ke Vihara Dharma Bhakti karena vihara tersebut merupakan objek foto yang menarik. Ternyata vihara sedang direnovasi untuk menyambut Imlek dan akhirnya kami mengunjungi dua vihara lainnya yang juga berada di lokasi yang sama. Bentuk bangunan serta interior dari vihara-vihara ini membuat saya kagum. Meja-meja altar ditata sedemikian indahnya, lilin-lilin merah raksasa dibakar dan bau hio yang dibakar membuat suasana damai. 

Vihara  ini dibangun pada tahun 1650 oleh seorang letnan dari Tiongkok, Letnan Kwee Hoen. Awalnya vihara ini bernama ‘Koan Im Teng’ untuk menghormati Dewi Kuan Im tetapi sekarang sudah berganti nama menjadi Vihara Dharma Bhakti atau Vihara Jin De Yuan. Pada abad ke17 vihara ini juga pernah menjadi saksi bisu pembantai orang-orang Tionghoa oleh pasukan Belanda. Vihara ini menjadi tempat pemujaan bagi para dewa dari golongan Taois, Confucianis dan Budhis Mahayana. Sebenarnya saya agak bingung mengenai perbedaan dari ketiga agama ini, mengapa semuanya bisa sembahyang di vihara ini dan mengapa tempat ini disebut ‘vihara’ bukannya ‘klenteng’. Dari ornamen hiasannya serta patung dewa-dewanya sangat jelas terlihat unsur konfusiasme yang tinggi.

Setelah mengobrol dengan seorang pemeluk agama Buddha Mahayana kenalan saya, menurut dia Vihara Dharma Bhakti merupakan sebuah tempat ibadah yang sudah mengalami akulturasi dari ketiga agama Buddha Mahayana, Taois dan Kong Hu Cu. Saya mencoba bertanya kepada orang-orang yang menjaga vihara ini, tetapi sangat disayangkan tidak ada orang yang benar-benar mengetahui sejarah dari Vihara ini secara detail. Sang juru kunci dari vihara ini telah meninggal setahun yang lalu dan almarhum tidak sempat membuat catatan mengenai sejarah vihara ini secara lengkap.

 Menurut asumsi saya, sepertinya Vihara Dharma Bhakti pada mulanya memang bukan sebuah vihara tetapi  dulunya tempat ibadah ini adalah sebuah klenteng. Alasan yang pertama adalah karena pada awalnya vihara ini khusus dibangun untuk menghormati Dewi Kwan Im. Alasan yang kedua adalah dulu di jaman pemerintahan Soeharto, agama Kong Hu Cu belum dianggap sebagai agama yang resmi. Mayoritas orang Tionghoa saat itu merupakan pemeluk agama ini dan akhirnya orang-orang Tionghoa di jaman itu berpindah agama. Orang-orang Tionghoa yang tetap ingin menjalankan agama Kong Hu Cu biasanya bernaung di bawah agama Buddha oleh sebab itulah terjadi akulturasi antara agama Kong Hu Cu dan Buddha Mahayana. Asumsi saya yang lain adalah, Klenteng Jin De Yuan berganti nama menjadi ‘Vihara Dharma Bhakti’ untuk melindungi kelangsungan agama Kong Hu Cu di Jakarta. Kenalan saya yang beragama Buddha Mahayana tetap membakar hio ketika sembahyang walaupun di dalam ajaran agama Buddha tidak perlu melakukan hal tersebut. Menurutnya, karena dia orang Tionghoa dan sembahyang membakar hio merupakan sebuah kebiasaan dia sejak kecil.

Pada pagi hari ini  (Senin ,2/3/2015) saya dikejutkan dengan berita bahwa Vihara Dharma Bhakti dan beberapa rumah di kawasan Petak Sembilan terbakar. Kebakaran tersebut diduga bermula dari percikan api kayu dupa dari vihara. Sayangnya, Vihara Dharma Bhakti, vihara tertua dengan sejarah yang panjang ini , terbakar habis akibat peristiwa ini. Baru saja beberapa minggu kemarin vihara ini selesai di renovasi tetapi sekarang sudah terbakar. Vihara ini masih menyimpan berbagai macam misteri tentang sejarahnya dan saya masih ingin membuktikan asumsi-asumsi saya tentang tempat ini. Saya berharap vihara ini dapat direstorasi kembali dan ditelusuri kembali sejarahnya. Sangat disayangkan apabila di masa depan nanti tidak ada yang mengetahui sejarah tentang Vihara ini atau bahkan tidak mengetahui vihara ini.

References : http://news.detik.com/read/2015/03/02/062114/2846317/10/kebakaran-di-glodok-jakbar-bermula-dari-tumpukan-dupa-di-vihara

http://megapolitan.kompas.com/read/2015/03/02/1012336/Sejarah.400.Tahun.Vihara.Dharma.Bhakti.yang.Terbakar.Pagi.Tadi

photo source : jakartabagus.rmol.co 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos