Hari Raya Imlek merupakan salah satu perayaan menyambut datangnya Tahun Baru Cina. Imlek merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Tahun Baru Imlek biasanya berlangsung selama 15 hari atau sekitar 2 minggu. Pada Hari Raya Imlek masyarakat Tionghoa saling beramah-tamah dan berkumpul dengan keluarga untuk melakukan upacara penghormatan untuk pra leluhur mereka. Imlek diakhiri dengan adanya Cap Go Meh yang merupakan acara penutupan hari raya ini. Pada hari terakhir imlek masyarakat bersuka ria bergembira dengan berbagi angpao, makan dan bersembahyang bersama. Makanan khas etnis Tionghoa sangatlah lezat, beberapa diantaranya adalah:
MIE PANJANG UMUR
Siu Mie merupakan salah satu makanan masyarakat Tionghoa yan disajikan pada saat Imlek. Siu Mie dikenal juga dengan nama Mie Panjang Umur. Hal unik dari mie ini adalah cara penyajiannya, yaitu dengan menghidangkannya tanpa putus dari ujung awal hingga ujung akhir. Orang yang menyantap mie ini bersama-sama tanpa putus diharapkan mempunyai umur yang panjang.
KUE KERANJANG
Kue Keranjang atau Nian Gao merupakan salah satu makanan wajib saat Tahun Baru Cina. Kata Nian yang Tahun dan Gao berarti Kue atau Tinggi. Itulah alasan Kue Keranjang biasanya disajikan dengan cara disusun tinggi atau bertingkat, dan semakin mengecil di bagian atasnya. Penumpukkan kue ini melambangkan kehidupan yang manis dan semakin menanjak semakin merekah. Kue keranjang juga dipercaya dapat meningkatkan rezeki atau kemakmuran. Kue ini memiliki berbagai bentuk unik, salah satunya bentuk ikan koi.
JIAOZI
Jiaozi adalah makanan cemilan khas Cina berbentuk pangsit yang biasa diisi dengan adonan daging babi dan udang cincang bersama sayuran. Kue ini dikenal juga dengan nama Kuo Tiao. Biasanya Jiaozi disajikan sebagai cemilan atau makanan pembuka dan disantap saat malam Imlek bersama keluarga. Makanan ini melambangkan kebersamaan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Bentuknya yang unik seperti uang Cina kuno menjadikannya symbol rezeki yang berlimpah. Banyak masyarakat Tionghoa yang masih melakukan budaya memasukan uang koin ke dalam makanan ini.
12 MACAM MAKANAN
Masyarakat Tionghoa mempunyai tradisi menghidangkan menghidangkan 12 masakan dan 12 macam kue berbeda saat Imlek. Angka 12 melambangkan ke 12 shio yang ada dan varian makanan yang dipilih merupakan simbol khusus yaitu pelambang harapan baik untuk kehidupan di tahun baru. Masyarakat Tionghoa berharapan agar hidup mereka juga menjadi lebih manis dan penuh rezeki di tahun-tahun berikutnya dengan memakan 12 macam makanan dan kue ini.
AYAM, IKAN, DAN BABI
Tiga hewan yang menjadi santapan lezat paling digemari saat Imlek adalah ayam, ikan, dan babi. Masyarakat Tionghoa mempunyai alasan tersendiri mengapa ketiga hewan ini kerap disajikan saat tahun baru cina. Mereka percaya bahwa tiga hewan berdaging ini agar masyarakat tidak meniru sifat yang dimiliki hewan-hewan tersebut. Babi melambangkan sifat pemalas, sedangkan ayam dilambangkan sebgai hewan yang serakah karena kebiasaannya berpindah tempat ketika makanannya belum habis. Hewan terakhir adalah ikan yang melambangkan 2 makna yang bertolak belakang, pertama kulitnya yang bersisik kerap disamakan dengan ular yang jahat. Namun di sisi lain, ikan juga melambangkan rezeki dan keberuntungan.
JERUK
Jeruk merupakan salah satu buah yang mudah ditemukan saat Imlek. Masyarakat Tionghoa sangat senang memakan buah yang satu ini, dikarenakan maknanya yang sangat baik yaitu sebagai lambang kemakmuran dan kekayaan yang selalu bertumbuh. Sebisa mungkin jeruk disajikan masih dengan tangkai dan daunnya, karena menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa daun menandakan adanya kehidupan dan juga kesejahteraan.
Sumber:
http://www.infojajan.com/artikel/11-makanan-khas-imlek
