Mengintip Sejarah Indonesia Di Museum Nasional atau Museum Gajah

Mutiara
Artikel oleh : Mutiara
Foto oleh : Mutiara
Pin It

IMG_0113_1.JPG 

Di pusat Ibu Kota DKI Jakarta, berdiri sebuah museum yang dikenal sebagai Museum Nasional, atau Museum Gajah. Terletak dekat dengan Monumen Nasional, Museum Gajah menyimpan sejarah Indonesia dan menjadi saksi bisu dari Pemerintahan Kolonial Belanda pada abad ke-16 hingga ke-19. Sejarah berdirinya Museum Gajah diawali dengan inisiatif Radermarcher, salah satu anggota kolonial Belanda, yang menyumbangkan berbagai koleksi benda budaya dan buku pada himpunan Bataviaasch Genootscahp van Kunsten en Wetenscappen. Setelah lebih dari 150 tahun sejak pendiriannya, saat ini tempat bersejarah tersebut menyimpan lebih dari 140.000 koleksi prasejarah, arkeologi, keramik asing, numismatic/ heraldik, kolonial etnografi, dan geografi.

 

Pada tahun 1871, Raja Chulalongkorn dari Thailand memberikan sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu ketika beliau mengunjungi Museum Nasional. Patung tersebut diletakan di depan pintu masuk Museum Nasional dan hingga hari ini menyambut wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut. Kunjungan wisata dimulai dari bangunan lama yang berisi koleksi kebudayaan masyarakat Indonesia. Pada bagian ini, terdapat Ruang Miniatur Rumah Adat di mana wisatawan dapat melihat dan mempelajari keindahan rumah adat yang mencerminkan keindahan perbedaan yang ada pada Bangsa Indonesia.

 IMG_0145_2.JPG

Selanjutnya, berjalan dari gedung lama, banyaknya koleksi Arca yang merefleksikan sejarah dari beberapa zaman yang berbeda menyebabkan Museum Gajah sering disebut pula sebagai Gedung Arca. Namun, ada satu Arca yang lebih menonjol dibandingkan Arca yang lain karena ukurannya yang mencapai 4 meter. Arca tersebut dikenal pula sebagai Arca Bhaiwara. Wisatawan dapat merasakan kehadiran kokoh dari Arca Bhaiwara dibandingkan dengan Arca lain yang berada di Museum Gajah. Ketika wisatawan berjalan keluar menuju gedung baru, wisatawan dapat melihat salah satu pusat perhatian dari Museum Gajah yang dikenal sebagai Taman Arca, di mana koleksi arca diletakan pada halaman tengah di bangunan lama.

 IMG_0165_1.JPG

Dengan demikian, wisatawan dapat berjalan santai di lorong taman innercourt sambil memanjakan mata dan pikiran dengan koleksi arca yang menarik di tengah taman yang hijau. Di bangunan baru, wisatawan akan dikelilingi oleh koleksi peninggalan prasejarah dan arkeologi. Pada bagian ini, wisatawan tidak hanya dikejutkan oleh berbagai fosil hewan purba, namun mereka juga dapat melihat langsung dan merasakan kehadiran fosil manusia purba.  

 

Akhir kata, jika anda ingin mengenal sejarah Indonesia dan berinteraksi dengan peninggalan prasejarah, kunjungilah Museum Gajah dan saksikan betapa berharganya sejarah Indonesia.  

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos