Jemparingan adalah seni budaya olahraga tradisional panahan. Seperti halnya olahraga panahan yang kita kenal, jemparingan juga menggunakan busur (bs. jawa: gandewo, gendewa) untuk melontarkan anak panah (bs. jawa:jemparing). Berbeda dengan olahraga panahan yang biasa kita saksikan, jemparingan memiliki beberapa perbedaan yang membuat kegiatan ini menjadi unik dan menarik,
#1. Duduk bersila.
Posisi duduk pemanah pada saat melakukan kegiatan jemparingan adalah dengan duduk bersila.
#2. Sasaran yang digunakan.
Olahraga panahan biasa menggunakan sasaran berupa lingkaran nilai, baik itu kelas tradisi maupun kelas-kelas lain yang dilombakan. Dalam jemparingan sasaran yang digunakan adalah orang-orangan (bs.jw: wong-wongan, bandulan) berbentuk silinder dengan panjang sekitar 30-33 cm dengan diameter 3.0-3.5cm;
#3. Busana yang digunakan.
Yang paling menarik adalah di dalam sebuah gladhen jemparingan para pemanah yang mengikuti perlombaan mengenakan busana jawa tradisional lengkap (bs.jw: jawi jangkep).
Sumber: Paseduluran Jemparingan Langenastro | www.jemparingan.com