Jelajah Pantai Gunung Kidul (1) Legenda Pantai Ngobaran dan Eksotisme Pantai Nguyahan

Foto oleh : Stefanus Ajie
Pin It

Jalanan_di_antara_Bukit_bukit_Gunung_Kidul.jpg

Menyusuri  Perbukitan Gunung Kidul

Hamparan perbukitan karst adalah bentangan alam yang menjadi ciri khas Kabupaten Gunung Kidul, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalanan menanjak dan menurun curam, berkelok-kelok di antara perbukitan akan langsung dirasakan ketika memasuki wilayah Kabupaten ini. Dari arah utara yang berbatasan dengan Piyungan, Perbukitan Pathuk adalah pintu gerbangnya. Dari arah barat yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul, akan bertemu dengan perbukitan Panggang. Dari arah timur yang berbatasan dengan Pracimantoro-Wonogiri, akan disambut dengan perbukitan di daerah Girisubo. Selain itu, Gunung Kidul juga bisa diakses dari Kabupaten Sukoharjo melalui jalur Tawang Sari – Karang Mojo. Dibagian selatan dari Kabupaten Gunung Kidul berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, dengan hamparan pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah.

Pencari_Rumput__banyak_ditemui_sepanjang_perjalanan_menuju_Pantai.jpg   Pencari rumput banyak ditemui sepanjang perjalanan menuju Pantai 

Melintasi perbukitan di Gunung Kidul adalah sebuah perjalanan yang mengasyikan terutama bagi mereka yang senang akan sebuah petualangan. Berkendara di antara bukit-bukit karst yang sebagian besarnya ditumbuhi dengan pohon-pohon jati, melewati desa-desa kecil yang jauh dari keramaian, sesekali tampak melintas para pencari rumput yang berjalan beriringan, menghadapi medan yang curam dan sepi menembusi hutan, serta pemandangan indah dari gugusan pegunungan seribu, adalah pengalaman mengagumkan yang akan didapatkan di sana. Kondisi jalan relatif bagus tapi harus tetap ekstra berhati-hati. Medan jalan sangat curam dan sering tiba-tiba bertemu dengan belok-belokan tajam di sisi bukit yang menghadap langsung ke jurang. Periksa baik-baik kondisi kendaraan bermotor yang digunakan karena rute yang dilalui adalah jalanan terpencil yang akan sulit untuk menemukan bengkel atau penjual bensin. Pastikan juga untuk mendapatkan tempat bernaung sebelum malam tiba karena kondisi jalan akan lebih berbahaya bila dilalui saat gelap. Sampai saat ini, aliran listrik belum masuk di daerah sepanjang pesisir pantai Gunung Kidul.

Bukit_Karang_Perbatasan_Pantai_Ngobaran_dan_Nguyahan.jpg   Bukit karang perbatasan pantai Ngobaran dan Nguyahan 

Legenda Pantai Ngobaran dan Eksotisme Pantai Nguyahan

Setelah berhasil menaklukkan bukit-bukit di Gunung Kidul, maka pemandangan pantai-pantai nan cantik adalah sebagai hadiahnya. Gunung Kidul mempunyai garis pantai mencapai 97,76 km dengan sekitar lebih dari 40 pantai berada di sisi selatannya. Selain itu banyak juga pantai-pantai yang masih perawan, tersembunyi dibalik perbukitan karena belum tersedia jalan untuk mengaksesnya. Perjalanan kali ini dimulai dari menyusuri pantai di bagian barat Gunung Kidul, yaitu Pantai Ngobaran dan Nguyahan. Kedua pantai ini bisa di akses dari Kabupaten Bantul, melalui rute Imogiri, terus ke timur menuju Panggang, Saptosari lalu Ke Selatan menuju Kanigoro.

Patung_Tokoh_Pewayang_dan_Dewa_Dewa_di_Petilasan_Kejawan.jpg   Patung tokoh pewayangan di petilasan Kejawan 

Selain keindahan panorama alamnya, Pantai Ngobaran juga menyimpan kisah menarik tentang akhir perjalanan kerajaan Majapahit di tanah Nusantara. Konon sebagaimana dikisahkan secara turun-temurun, Pantai Ngobaran dipercaya sebagai tempat pelarian terakhir dari keluarga kerajaan Majapahit yang bersembunyi dari kejaran bala tentara Kerajaan Demak. Dikisahkan bahwa untuk menghindari serangan dari kerajaan Demak yang waktu itu dipimpin oleh Raden Patah, putra dari Brawija Raja di Majapahit, mereka memilih untuk meninggalkan kerajaan guna menghindari peperangan dengan anaknya sendiri. Mitos ini juga termuat juga dalam berbagai babad atau cerita rakyat yang berkembang secara lisan di daerah pesisir dari Ponorogo, Pacitan hingga Gunung Kidul. Dari Trowulan yang berada di Jawa Timur, rombongan keluarga Majapahit yang juga diikuti para selir dari negeri Campa lari menuju pesisir selatan Jawa dan terus bergerak menuju ke arah barat menyusuri daerah sepanjang pantai. Perjalanan Brawijaya dan anaknya yang bernama Bondan Kejawan berakhir di Pantai Ngobaran. Di puncak bukit Pantai Ngobaran, Raja Brawijaya mengelabui bala tentara Demak yang mengejarnya dengan melakukan laku pati obong, yaitu dengan seolah-olah membakar dirinya sendiri. Ketika melihat kobaran api di puncak bukit, maka pasukan Demak mengira bahwa Raja Brawija sudah wafat dengan cara membakar diri, lalu mereka menghentikan pengejarannya. Pantai di mana pasukan Demak melihat kobaran api tersebut dinamakan Pantai Ngobaran yang berasal dari kata Kobaran. Puncak bukit yang dipercaya sebagai petilasan lokasi pati obong tadi, kini dibangun sebuah pesanggrahan bagi aliran kepercayaan Kejawan, mengambil nama dari putra Brawijaya yang ikut bersama-sama dalam pelarian yaitu Bondan Kejawan. Pesanggrahan ini dibangun dengan gaya arsitektur Hindu dan Budha dengan hiasan berbagai patung-patung tokoh pewayangan serta dewa-dewa dalam agama Hindu.

Patung_Garuda_di_Petilasan_Kejawan.jpg   Patung garuda di petilasan Kejawan 

Berjalan ke barat sekitar 100 m dari arah Pantai Ngobaran melintasi jalan setapak di sisi Tebing karang, maka sampailah ke Pantai Nguyahan. Pantai Nguyahan merupakan pantai kecil berpasir putih yang diapit oleh tebing karang di sisi kanan dan kirinya. Pantai ini mempunyai pemandangan yang asri dan masih alami, tidak begitu banyak dipadati oleh riuhnya wisatawan. Pengunjung bisa duduk-dukuk bersantai di gubug-gubug bambu sederhana, sembari menikmati pemandangan alam, suara deburan ombak dan sejuknya semilir angin lautan. Ada desa nelayan kecil di sisi bukit yang menghadap ke lautan. Selain ikan, nelayan di Pantai Nguyahan juga mencari lobster dan landak laut yang keduanya menjadi menu favorit bagi warung-warung makan di sekitar Pantai Ngobaran. Paduan antara keindahan alam dan suasana pantai yang tenang, membuat Pantai Nguyahan sebagai pilihan tepat untuk sedikit mengendapkan hati dari kepenatan hidup sehari-hari.

Desa_Nelayan_di_Pantai_Nguyahan.jpg   Desa nelayan di pantai Nguyahan 

Pantai Ngobaran dan Nguyahan, dalam keterpencilannya mampu memberikan pesona bagi siapa saja yang singgah kesana. Pesona dari kisah-kisah legendanya, keindahan tebing-tebing karang, birunya lautan, deburan ombak, hamparan pasir putih, dan cerita dari para nelayan yang hidup ditempat itu, tentang lobster dan landak laut yang ikut membantu menghidupi mereka, kesemuanya menyatu dalam sebuah pengalaman petualangan yang indah kala menyusuri pantai-pantai di Gunung Kidul. Dan tentunya… masih banyak lagi kisah dan keindahan yang akan ditemui dalam perjalanan ke pantai-pantai lain berikutnya. Salam Kratonpedia.

Nelayan_pencari_Lobster_dan_Landak_Laut.jpg   Nelayan pencari lobster dan landak laut 

(teks dan foto : Stefanus Ajie/Kratonpedia)

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos