Mengenal Batik : Antara Batik Tulis, Cap dan Printing

Foto oleh : Stefanus Ajie
Pin It

Bila_Motif_terlalu_rapi__bisa_dipastikan_itu_batik_printing.jpg

Berbicara tentang Batik Indonesia, tak bisa dilepaskan dari dua unsur  utamanya yaitu, tehnik pembuatan dan filosofi dari motif-motif yang tertuang di kain batik. Dilihat dari sisi tehnis pembuatannya, batik merupakan proses pewarnaan kain menggunakan teknik perintangan pewarnaan dengan menutupi sebagian pola dengan lilin/malam, yang dikenal dalam istilah umum sebagai wax-resist dyeing. Tehnik pewarnaan ini sudah dikenal oleh Bangsa Mesir sejak abad ke-4 Sebelum Masehi dan masuk ke Nusantara diperkenalkan oleh bangsa Cina melalui perdagangan serta migrasi sejak awal era kerajaan Hindu-Budha. Selain tehnik pewarnaan, yang menjadikan kekhasan dari batik adalah motif-motif yang tertuang di dalamnya. Motif batik mempunyai keindahan estetika dan mengandung nilai-nilai filosofi luhur yang dituangkan dalam bahasa-bahasa simbolis. Motif-motif tersebut merekam harapan-harapan dari si pemakainya tentang keselarasan dan kebahagian hidup. Pada zamannya, motif-motif batik tertentu juga merupakan simbol kelas sosial dari pemakainya.

Ketidaksempurnaan_inilah_yang_membuat_batik_tulis_menjadi_mahal.jpg   Ketidaksempurnaan inilah yang membuat batik tulis menjadi mahal 

Pada masa awalnya, hanya dikenal batik tulis yang semua proses pengerjaannya dilakukan secara manual oleh tangan-tangan terampil para pengerajinnya. Proses pembuatan batik yang meliputi pembuatan pola, menorehkan malam di kain menggunakan canting, pencelupan warna dan peluruhan malam, kesemuanyan itu memakan waktu sekitar 1-2 bulan. Pada era sekitar tahun 1920-an, munculah tehnik pembuatan batik dengan menggunakan alat cap dari bahan tembaga untuk mengantikan fungsi dari canting. Dengan bantuan alat ini, pengerjaan batik bisa dilakukan dalam waktu 2-3 hari saja. Pada era selanjutnya ketika industri textile mulai masuk ke Indonesia, pabrik-pabrik tersebut membuat juga kain printing bermotif batik. Dengan menggunakan mesin modern, dalam sehari bisa dihasilkan ribuan meter kain bermotif batik. Batik tulis, cap dan printing bisa diaplikasikan dalam berbagai variasi dan mode busana. Harga produk busana yang terbuat dari kain batik printing berkisar antara Rp 30.000 - Rp 100.000. Sedangkan untuk yang berbahan kain batik cap  mempunyai harga dikisaran Rp 100.000-Rp 300.000. Untuk produk busana yang berbahan batik tulis, harga bervariasi antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kualitas dan kerumitan motif pada kainnya. Batik tulis motif modern atau batik tulis kontemporer, relatif lebih murah dibanding batik tulis lawasan yang motifnya masih berpakem.

Tips Membedakan Batik Tulis, Cap dan Printing

Sekilas, ketiga jenis kain batik itu akan terlihat sama. Perlu kejelian tersendiri untuk bisa membedakan dari ketiganya. Agar saat membeli produk busana tidak salah pilih, maka ada beberapa hal-hal yang perlu dicermati yang merupakan ciri pembeda dari batik tulis, cap dan printing.

Motif dan Kerapian

Batik tulis dan Cap mempunyai banyak persamaan karena proses pengerjaannya yang sama. Perbedaan utama diantara keduanya adalah dalam hal pelukisan motifnya. Batik Cap hanya terbatas pada motif-motif dengan pola berulang-ulang, tidak bisa tampil serumit motif-motif di batik tulis. Pada kain batik cap, motif yang polanya diulang akan lebih terlihat sama persis, hal ini tentu sangat mustahil bila dilakukan di kain batik tulis yang setiap polanya dilukis langsung oleh tangan pengerajinnya. Batik printing tampil lebih rapi lagi. Motif-motif tercetak di kain  batik printing akan tampil rapi dan pola-pola motif yang diulang akan tampil sama persis.

Dalam_batik_tulis__Motif_yang_berupa_pola_pola_pengulangan__tidak_akan_bisa__tampil_sama_satu_dengan_yang_lainnya..jpg   Dalam batik tulis, pola motif berulang tidak akan bisa  tampil sama satu dengan  yang lainnya. 

Kain batik tulis mempunyai kekhasan pada ketidakrapiannya, baik  pada pelukisan motif dan pewarnaanya yang sering saling melebar dan sedikit bercampur dengan warna lain disekitarnya. Kondisi pada bagian tepi kain bisa dijadikan sebuah penanda yang utama. Kain batik tulis mempunyai tepian kain yang tidak rapi pewarnaanya yang diakibatkan lelehan malam atau pewarnaaan yang berulang-ulang. Segala ketidaksempurnaan dari batik tulis yang dikerjakan secara handmade inilah justru yang membuatnya menjadi sangat berharga.

Tampilan

Batik tulis mempunyai tekstur kain yang cenderung lebih tebal dan kaku jika dibanding dengan batik printing. Pori-pori kain di batik tulis hampir tidak terlihat karena pewarnaanya yang dicelupkan secara berulang-ulang, membuat zat pewarna meresap secara lebih maksimal ke serat kain.

Warna bagian latar atau dasaran pada kain batik tulis dan cap akan sama tingkat kepekatannya baik bagian depan kain maupun bagian belakangnya, sedangkan di batik printing, warna bagian belakang terlihat lebih memudar dari pada bagian depannya.

Ditepian kain batik tulis dan cap, biasanya ada secuil kain bertuliskan nama orang atau tempat pembuatan batiknya, sedangkan di batik printing biasanya tertera nama pabrik dan nomer kode produksinya.

Batik tulis mempunyai aroma yang khas, yang ditimbulkan dari sisa aroma malam, zat pewarna alami dan pencuciannya yang menggunakan  bahan alami yaitu buah lerak. Batik printing  tidak memliki aroma khusus, sering beraroma kimia tekstil jika masih dalam keadaan baru.

Memang diperlukan ketelitian dan kejelian tersendiri untuk bisa dengan mudah membedakan antara kain batik tulis, cap dan printing.  Pengetahuan perbedaan akan ketiganya,  bisa menjadi tambahan wawasan dan juga bekal agar tidak keliru saat membeli produk busana batik. Makin  mengenal tentunya akan makin menyayanginya. Tentukan pilihan, sesuaikan dengan budget dan keperluan acaranya, karena baik batik tulis, cap ataupun printing, setidaknya bisa membuat  kita bangga dengan produk dari  negeri sendiri. Salam Kratonpedia.

Label_nama_orang_atau_perusahaan_dari_si_pembuat_batik_tulis.jpg   Label nama orang atau perusahaan dari si pembuat batik tulis

Perbandingan_kerapian_motif_batik_printing__atas__dan_batik_tulis__bawah_.jpg    Perbandingan kerapian motif batik printing (atas) dan batik tulis (bawah)

Untuk_Batik_Printing__Bagian_belakang_kain_terlihat_lebih_memudar_warnanya..jpg   Untuk batik printing, bagian belakang kain terlihat lebih memudar warnanya. 

Untuk_Batik_Tulis__Warna_terutama_untuk_backgroundnya__baik_depan_dan_belakang_selalu_sama..jpg   Untuk batik tulis, warna terutama untuk backgroundnya, baik depan dan belakang selalu sama.

Salah_satu_ciri_batik_cap__adalah_sering_menggunakan_motif_dengan_pola_gambar_yang_diulang_ulang..jpg   Salah satu ciri batik cap, adalah sering menggunakan motif dengan pola gambar yang diulang-ulang. 

(teks dan foto : Stefanus Ajie/Kratonpedia) 

 

 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos