Menempa Nada

Foto oleh : Stefanus Ajie
Pin It

Suasana_Besalen__atau_Bengkel_Pembuatan_Gamelan_1.jpg

Denting – denting yang bersautan memecah keheningan Desa Wirun pagi itu. Suara-suara palu beradu dengan logam menciptakan  alunan ritmis nan indah. Empat orang pria secara bergantian menempa lembaran logam yang masih berwarna merah bara. Kemudian, kembali logam tersebut dimasukan ke dalam tungku pembakaran yang berbahan bakar arang dan sekam. Jika logam sudah berujud lagi menjadi bara, maka saatnya untuk beradu kembali dengan ujung-ujung palu para penempa, dan akan terus ditempa lagi hingga muncullah wujud gamelan yang hendak diciptakan.

Setelah muncul bentuk gamelan dengan ukuran dan ketebalannya yang pas, maka selanjutnya dilakukan proses “pethak”, dimana gamelan ditekan  dengan sebuah batang kayu yang besar untuk menciptakan kontur lekuk yang khas di permukaannya. Gamelan dirapikan lagi dengan palu yang ukuran lebih kecil agar permukaan jadi lebih merata. Proses tersebut disebut dengan proses “selet”. Ketika bentuk sudah mewujud maka saatnya untuk menyelelaraskan nada atau dikenal dengan tahap “dedeg”.

Penciptaan nada yang selaras pada gamelan dimulai pada saat penggerindaan. Tebal tipisnya mempengaruhi tinggi rendah dari nada yang dihasilkan. Untuk gamelan jenis Kempul atau Kenong, diperlukan juga tekanan-tekanan atau perataan di dearah tertentu dengan menggunakan palu untuk bisa menghasilkan nada yang pas. Demi kecepatan produksi dan ketepatan nada, pengrajin gamelan menggunakan alat Pitch Tuner sebagai penentu nada awal. Pada tahap akhir dalam menentukan nada yang akan muncul dari gamelan, tetaplah kepekaan perasaan dan pendengaran yang akan dijadikan panutan bagi si empu gamelan.  Ditangan terampil seorang empu gamelan, sebuah lempengan logam bisa diolah untuk menciptakan alat music yang nantinya akan melahirkan nada-nada indah dari sebuah langgam.

Adalah Pak Joko Darmono, seorang  empu gamelan generasi kedua, penerus dari ayahnya yang telah menekuni kerajinan pembuatan gamelan sejak tahun 60an. Bengkel kerja atau yang dalam istilah jawanya disebut Besalen tersebut diberi nama “Sumber Gongso”. Besalen yang dikelola Pak Joko Darmono terletak di Desa Wirun, Bekonang-Kabupaten Sukoharjo. Desa Wirun merupakan desa yang terkenal sebagai pusatnya penggrajin gamelan sejak zaman dahulu. Mayoritas dari gamelan yang diproduksi oleh Pak Joko Darmono adalah gamelan berbahan perunggu, selain bahan lain seperti kuningan dan besi.

Perunggu yang dipakai sebagai bahan mentah pembuatan gamelan merupakan campuran dari tembaga dan timah dengan takaran 1 berbanding 3.  Satu set gamelan perungu bisa  terjual dengan harga antara Rp 250-300 juta, sedangkan untuk yang berbahan kuningan, satu set gamelan dihargai Rp 150 juta dan 50 Juta untuk gamelan dari bahan besi. Tidak hanya membuat  Gamelan Gagrag Jawa, Pak Joko juga mahir membuat gamelan-gamelan untuk berbagai daerah di Indonesia seperti, gamelan Sunda, Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Para pelanggannya sebagian besar adalah kolektor seni, selain itu ada juga beberapa dalang wayang kulit terkenal di negeri ini yang telah menggunakan gamelan karyanya. Selain untuk pasaran dalam negeri, gamelan karya Pak Joko juga telah mampu menembus pasar mancanegara seperti  Spanyol, Yunani, Jepang, Korea dan Amerika Serikat.

Pak Joko Darmono berharap agar generasi setelah dirinya, akan muncul lebih banyak lagi empu-empu pembuat gamelan yang akan terus menjaga kualitas tempaannya, sehingga denting merdu suara gamelan akan terus terdengar luas diberbagai penjuru bumi. Salam Kratonpedia.

2.Awalnya_hanya_berwujud_lempengan_logam.jpg   Awalnya hanya berwujud lempengan logam 

1.Proses_pembakaran.jpg   Proses pembakaran

3.Ditempa_dengan_Menggunakan_Ganden_atau_Palu_dari_Kayu.jpg   Ditempa dengan menggunakan ganden atau palu dari kayu

4.Istirahat_Sejenak_Menunggu_Proses_Pembakaran.jpg   Istirahat sejenak menunggu proses pembakaran

5.Teh_dalam_cangkir_Blirik__Sebagai_Pelepas_Dahaga.jpg   Teh dalam cangkir blirik, sebagai pelepas dahaga 

6.Palu_Penempa_di_Besalen.jpg   Palu penempa di besalen 

7._Pethak__Yaitu_Proses_Pembentukan_Kontur_Luar_dari_Gamelan.jpg   Pethak, yaitu proses pembentukan kontur luar dari gamelan

8.Gamelan_Kempul_dan_kenong_setengah_jadi.jpg   Gamelan Kempul dan kenong setengah jadi

9.Panduan_Nada.jpg   Panduan Nada

10.Menyelaraskan_Nada.jpg   Menyelaraskan nada

11.Perasaan_dan_kepekaan_pendengaran_tetap_dijadikan_patokan_nada.jpg   Perasaan dan kepekaan pendengaran tetap dijadikan patokan nada

12.Finishing_untuk_memaksimalkan_keselarasan_Nada.jpg   Finishing untuk memaksimalkan keselarasan Nada 

(teks dan foto : Stefanus Ajie/Kratonpedia)

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos