Mengintip Alkid Di Waktu Malam

Foto oleh : Aan Prihandaya
Pin It

01.jpg

Sesuai dengan namanya, Alun-alun kidul atau biasa disebut Alkid, berada di sebelah selatan kraton Yogyakarta. Kawasan ini juga disebut Pengkeran, dari kata pengker, yaitu bahasa Jawa krama yang berarti belakang. Memang alun-alun kidul bisa disebut sebagai halaman belakang kraton Yogyakarta. Sekitar 300 meter di selatan alun-alun ini terdapat plengkung Nirbaya atau plengkung Gading yang merupakan pintu gerbang selatan benteng Baluwerti. Kini, alun-alun selatan menjadi alternatif wisata malam di Jogja yang layak untuk dikunjungi.

Sore hari, kesibukan di kawasan ini mulai terasa. Para pedagang mulai memasang tenda dan menyiapkan dagangannya. Makanan khas yang perlu dicicipi di alun-alun kidul adalah jagung bakar aneka rasa. Kita bisa memesan jagung bakar asin, manis atau pedas sesuai selera. Minuman pendampingnya adalah wedang ronde, yaitu minuman pedas manis berkomposisi wedang jahe, berisikan potongan roti tawar, kacang sangrai, kolang-kaling dan bulatan dari tepung beras berisi gula jawa cair. Apabila menginginkan minuman lain, di sini ditawarkan pula wedang bajigur.  Minuman ini terbuat dari santan kelapa, jahe, bubuk kopi dan sirup gula jawa. Pernik-pernik isinya antara lain irisan roti tawar, kolang-kaling serta potongan kelapa muda. Hidangan tersebut dinikmati sambil duduk lesehan beralaskan tikar yang digelar di tepian alun-alun.

Alternatif kuliner unik lainnya adalah angkringan,  yaitu tempat makan berupa gerobag kayu dengan atap kain terpal plastik berwarna biru atau oranye menyolok. Makanan khas yang ditawarkan adalah nasi bungkus yang biasa disebut nasi kucing karena porsinya hanya sedikit bak makanan kucing. Pilihan "menu" nasi kucing adalah nasi oseng tempe, nasi sambal dan nasi sambal teri. Lauk yang tersedia antara lain aneka gorengan, sate usus, sate telor puyuh, krupuk yang dikemas dalam plastik kecil dan lain-lain. Semua dijual dengan harga yang terjangkau.

02.jpg

Berbagai warung lesehan berderet di tepi alun-alun.

Selesai makan kita bisa menikmati berbagai wahana seperti sepeda tandem, becak hingga kereta untuk dikayuh bersama-sama mengelilingi alun-alun. Bahkan ada pula kereta yang bertingkat hingga penumpang bisa duduk di atasnya. Kendaraan ini dihiasi lampu berwarna-warni membentuk berbagai binatang maupun figur film kartun. Ongkos sewa wahana ini bervariasi, tapi rata-rata sekitar 20 ribu hingga 25 ribu untuk dua kali putaran. Bila malas mengayuh, kita bisa menyewa orang yang menawarkan jasanya untuk mengayuh.

Atraksi unik yang lain adalah masangin, yaitu permainan melintasi alun-alun hingga melewati celah di antara dua pohon beringin dengan mata tertutup. Sekilas, permainan ini terlihat mudah, apalagi jarak antara kedua pohon beringin sekitar 15 meter. Namun pada kenyataannya banyak yang gagal melakukan hal tersebut. Banyak yang berputar-putar tanpa arah yang jelas, bahkan berjalan melenceng menjauhi kedua beringin tersebut. Diyakini bila mampu melewati celah kedua beringin, keinginannya akan terwujud. Tak perlu berpikir tentang hal mistis, namun anggap saja sebagai peristiwa lucu untuk mengendurkan syaraf setelah seharian bekerja.

Selain untuk mencoba wahana tersebut di atas, tempat ini juga banyak dikunjungi mereka yang sekedar duduk menikmati suasana malam, baik sendirian maupun bersama pasangan. Bagi penggemar fotografi, dibutuhkan puluhan frame untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan dan spot menarik di kawasan ini.

Di sebelah barat alun-alun dahulu terdapat kandang gajah peliharaan kraton. Alun-alun selatan memang disimbolkan dengan gajah yang memiliki watak tenang. Konon, alun-alun kidul dianggap sebagai palereman (tempat istirahat) para dewa. Kini, tempat ini menjadi tempat ngleremke ati (menenangkan hati) bagi banyak orang. Salam Kratonpedia.

08.jpg

Kereta hias berwarna-warni disewakan untuk dikayuh bersama mengitari alun-alun.

04.jpg

Permainan "kitiran" yang dilempar ke atas dan bisa menyala, harganya 5000 - 10.000 rupiah.

05.jpg

Keceriaan mengayuh bersama keluarga.

06.jpg

Mencoba Masangin. Permainan melewati celah kedua beringin dengan mata tertutup.

07.jpg

Menyewakan penutup mata.

b.jpg

Plengkung Gading terlihat di kejauhan.

09.jpg

Wedang ronde banyak dijual di alun-alun selatan.

(Teks & Foto: Aan Prihandaya/Kratonpedia)

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos