Nikmatnya Ayam Taliwang

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

5.jpg 

Pagi masih menunjukkan pukul 07:00 waktu Indonesia bagian timur, saat itu kota Denpasar masih terasa dingin oleh keringnya cuaca kemarau yang panjang. Menyusuri jalan Diponegoro yang tidak jauh dari lapangan bersejarah Puputan Badung sungguh menyegarkan pikiran di pagi hari. Jalanan yang dikala siang hingga sore lumayan padat cenderung macet itu masih terlihat lengang dan nyaris tanpa lalu lalang kendaraan bermotor.

Saat melintas di daerah pertokoan, terdapat sebuah pertigaan kecil yang bernama jalan Nusakambangan. Bukan jalan tersebut yang menarik perhatian, tapi sebuah papan dengan tulisan besar “Ayam Taliwang Asli”. Rasa penasaran dan kondisi perut yang sedang kosong menjadikan alasan untuk sedikit menengok ke dalam sebuah warung kecil yang persis berada di ujung pertigaan jalan tersebut.

Pagi itu sebenarnya warung belum buka, tapi tetap terlihat aktifitas persiapan warung yang baru buka saat pukul 10:00 tiba nanti. “Baru rame nanti jam 11 siang, atau malem” sambut pemilik warung sambil menata ayam dan menyiapkan perapian untuk pemanggangan. Ayam yang disiapkan merupakan jenis ayam kampung yang masih muda dengan ukuran kecil, karena memang rasanya akan lebih gurih dan tekstur dagingnya empuk. Ayam dalam keadaan utuh hanya dibelah terbuka dengan tusuk batang lidi melintang ditengahnya. Sebelumnya ayam sudah digoreng setengah matang, “ Biar lebih cepat penyajiannya, soalnya masih harus dibakar dulu dengan bumbu” demikian alasan pemilik warung menjelaskan.

Pak Muzni, laki-laki pemilik warung asli asal lombok itu juga menjelaskan asal usul menu asli dari Nusa Tenggara Barat ini. Dulunya berasal dari sebuah kampung yang bernama Karang Taliwang Kecamatan Cakranegara Mataram, dan akhirnya resep ayam pedas tersebut semakin populer dengan nama Ayam Taliwang. Yang membuat masakan NTB ini khas adalah karena bumbu merahnya yang pedas, terbuat dari cabe merah kering giling, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi goreng,gula jawa, serta kencur yang aromanya menyegarkan seperti ciri bumbu khas Bali.

Meski ukurannya kecil, tapi rasanya pas di lidah dan masih bisa dimakan untuk dua orang atau lebih mantap disantap untuk satu porsi nasi hangat. Satu ekor ayam taliwang yang lezat ini dihargai Rp.25.000, harga yang tidak terlalu mahal untuk sebuah kenikmatan ayam taliwang asli ini. Akhirnya pagi itu suasana terasa lebih hangat setelah menikmati satu ekor ayam panggang yang rasanya mirip dengan “ayam Ingkung”(ayam panggang bumbu pedas ala Jawa) , dan tak terasa jalanan sudah mulai ramai oleh aktifitas rutinnya yang padat. Perjalananpun harus diteruskan sebelum kemacetan jalan Diponegoro Denpasar merusak suasana pagi yang ceria itu, semoga ada pemberhentian yang menarik di titik berikutnya.Salam kratonpedia.

4.jpg 

1.jpg 

2.jpg 

3.jpg 

6.jpg 

(teks dan foto : Wd Asmara/kratonpedia)

 


Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos