Rekaman foto : Turah Kesiman Latihan bersama punggawa KratonPedia di dalam Puri
Perjalanan 3 orang Punggawa KratonPedia terbang menempuh jarak 695 kilometer dalam waktu tempuh 75 menit ke pulau Bali dengan membawa 4 gendewo dan 48 anak panah untuk menemui 1 orang Penglingsir Puri dengan latar belakang budaya yang berbeda tapi mempunyai tujuan sama : memanah satu sasaran bandul Mataraman. Selain silaturahmi budaya, kunjungan ini merupakan ajang untuk latihan bersama serta mencari makna dari Jemparingan Mataraman.
Penglingsir Puri Kesiman/Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana
KratonPedia/Hafiz Priyotomo
KratonPedia/Agus Yuniarso
Paguyuban Jemparingan Mataraman Jalantara/Agus Nyutro
Jemparingan atau panahan gaya Mataraman, sebuah bentuk kegiatan olah fisik yang bukan semata mengandalkan kekuatan otot, tapi utamanya adalah kekuatan "manah" atau hati. Menarik anak panah kebelakang dengan ketenangan hati dan fokus membidik untuk melesat ke depan sesuai kemampuan jangkauan menuju ke sasaran. Sebuah makna yang dalam menjadi warisan tuntunan yang tidak akan hilang kalau kelestariannya terus dijaga.
Anak panah akan terus ditarik ke belakang untuk melesat maju dan tepat mengenai sasaran yang tidak terlalu jauh ada di depan. Salam KratonPedia.
(teks dan foto : Wd Asmara/KratonPedia)