Semangat Orang Muda Kesiman

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

 Bayu_Pramana_1.jpg

Jl.WR. Supratman Kesiman Denpasar Timur, Jum’at malam 22 Juli 2011 tampak sebuah keramaian di depan rumah seni yang bernama Penggak Men Mersi. Beberapa orang sedang berkumpul di halaman depan bangunan yang terlihat unik dengan arsitekturnya didominasi bahan dari kayu dan batu alam. Rupanya sebuah hajatan sederhana sedang digelar disini, sebuah pameran fotografi yang bertajuk Pengerebongan Spirit of Kesiman yang akan digelar hingga tanggal 24 Juli 2011.

Pameran fotografi ini digagas sebagai bentuk kristalisasi visual dari pengamatan Bayu Pramana sang fotografer  putra Kesiman asli yang selalu terlibat langsung dalam ritual tersebut. Selama belasan tahun mengamati dan merasakan langsung dalam sebuah ritual akbar yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Kesiman, akhirnya setelah menginjak usia remaja Bayu Pramana barulah memulai perekaman peristiwa besar itu dalam gambar dan memakan waktu selama delapan tahun petualangan visual ini berlangsung.

Proses panjang tersebut tidak semata-mata hanya untuk memburu sebuah gambar, tapi justru perburuan makna yang lebih dalam akan sebuah ritual Pengerebongan yang menjadi daya tarik Bayu Pramana. Keinginan kuat untuk memahami secara lebih jernih dan netral bukan sebagai orang Kesiman inilah yang memberikan spirit Bayu Pramana untuk menggali rumitnya analogi Pengerebongan secara filosofis, dan bahkan sampai saat digelarnya pameran foto inipun Bayu Pramana merasa belumlah sempurna mengurai makna luhur dari ritual Pengerebongan.

Tapi semangat untuk terus menggali, baik oleh Bayu Pramana maupun masyarakat Kesiman pada umumnya inilah yang mendorong daya hidup sebuah ritual akbar ini akan terus hadir ditengah-tengah kegalauan akan gempuran budaya baru yang populer dengan istilah globalisasi.

Pameran fotografi ini bukan semata menceritakan sebuah kebudayaan yang hidup di masa lalu dalam rekaman gambar belaka, namun banyak arti dan semangat yang diharapkan bisa tetap hidup di hati kalangan muda Kesiman. Bukan juga sebuah romantisme masa lalu yang direkam untuk sebatas dipamerkan, melainkan tatanan dan tuntunan yang ada di dalamnya bisa dipahami meskipun belum tentu sempurna, tetapi setidaknya spirit itu akan terus ada dalam hati masyarakat Kesiman dan bahkan masyarakat Bali umumnya.

Tidak ada istilah semangat perjuangan yang menghasilkan kesia-siaan, kalau seorang muda sudah mempunyai tekad, cita-cita  dan upaya, suatu saat pasti akan bisa mewujudkannya. Tunggu sajian spesial Pengerebongan dari kami berikutnya.Salam KratonPedia.

Bayu_Pramana2_1.jpg 

(teks dan foto : Wd Asmara/KratonPedia)   

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos