Mengenal Sosok Gong Aji Mangku

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

profil_mangku_5_1.jpg 

Sejak tahun 70an posisi Pemangku Pamerajan Puri Agung Kesiman vakum, dan baru pada pertengahan bulan Juni tahun 2011 keberadaan seorang Mangku di Puri bersejarah ini ditetapkan. Setelah melalui proses perjalanan spiritual yang panjang, melalui beberapa pertanda yang diyakini oleh calon Mangku dan Penglingsir Puri Agung Kesiman serta kerabat Dalem Kedaton, akhirnya muncul sosok AA. Ngurah Ketut Aryana.

Pria kelahiran Tabanan tahun1946 yang kini berusia 55 tahun ini siap mengabdikan diri menjadi Pemangku Pamerajan karena menghormati budaya leluhur. Beliau meyakini dengan menjadi Pemangku, beliau bisa berbuat lebih banyak untuk melayani masyarakat  dan mempunyai impian untuk lebih menyatukan bangsa ini melalui doa-doa dan  pengabdian atas nama budaya.

Sebagai orang yang moderen baik dari segi pendidikan maupun latar belakang pekerjaan sebelum menjadi calon Mangku, AA. Ngurah Ketut Aryana mengaku hanya bermodalkan ketulusan hati untuk bisa diterima menjadi Mangku. Pria yang dibesarkan di Singaraja hingga usia Sekolah Menengah Atas ini merantau keluar dari pulau Bali pada tahun 1966.

Setelah meninggalkan Bali dan bekerja di Pertamina, beliau mengenyam pendidikan dibeberapa negara seperti Jepang, Itali dan beberapa negara lainnya. Hingga akhirnya memasuki masa pensiun sebagai pegawai BUMN dan kembali ke tanah kelahiran untuk memenuhi panggilan hati.

AA. Ngurah Ketut Aryana awalnya juga ragu, “Kenapa harus saya?”, sempat pertanyaan itu terlontar dari diri beliau. Tapi melalui beberapa kejadian yang beliau juga tidak pahami sebelumnya, akhirnya berketetapan hati bahwa ini bukan perintah tapi panggilan. Dan satu hal yang menjadi keyakinan Beliau, menjadi Mangku haruslah memelihara mulut, atau belajar Weda yaitu mensucikan lidah.

AA. Ngurah Ketut Aryana mempunyai seorang istri bernama AA. Tirtawati sebuah nama Bali yang berarti air suci, sesuci cinta beliau berdua hingga dikaruniai 5 orang putra/putri  dan 14 cucu.

Kini AA. Ngurah Ketut Aryana sudah dinobatkan menjadi Pemangku, dan perjalanan pengabdian kedepan masih pajang, seperti panjangnya perjalanan hidup beliau keluar dari pulau Dewata dan akhirnya kembali pulang karena kencintaan akan budaya yang sudah tertanam di dalam hatinya. Dan kini setiap orang harus memangilnya, Gong Aji Mangku. Setiap peristiwa budaya selalu ada hikmahnya. Salam KratonPedia!

profil_mangku_3_1.jpg 

profil_mangku_1.jpg 

profil_mangku_1.jpg 

profil_mangku_2_1.jpg 

(teks dan foto : Wd Asmara/KratonPedia) 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos