Kota Solo adalah kota yang kaya dengan khasanah kuliner tradisonalnya. Sudah menjadi suatu tradisi bahwa jika berkunjung ke kota Solo, serasa tidaklah lengkap tanpa meluangkan waktu untuk menikmati berbagai sajian lezat makanan khas kota tersebut. Ada beberapa jenis makanan tertentu seperti timlo, nasi liwet, srabi, tengkleng dan gudeg ceker yang berhasil tampil sebagai primoda, baik untuk masyarakat Solo sendiri maupun bagi wisatawan yang datang ke kota Solo. Selain makanan-makanan tersebut, kota Solo masih banyak memiliki aneka hidangan lezat lainnya yang belum begitu dikenal, terutama oleh masyarakat dari luar kota Solo, karena memang makanan-makanan tersebut untuk saat ini sudah terbilang langka. Untuk menjaga kelestarian berbagai makanan tradisional tersebut dan agar bisa makin dikenal oleh khalayak umum, beberapa waktu lalu Pemkot Solo menggelar Solo Culinary Festival yang digelar rutin setiap tahun.
Festival yang berlangsung pada tanggal 10 - 11Desember 2011 lalu, digelar di area Gladag Langen Bogan atau yang lebih dikenal dengan Galabo. Galabo merupakan pusatnya makanan-makanan khas kota Solo yang buka setiap malam hari dengan memanfaatkan ruas jalan Mayor Sunaryo. Letaknya yang berada di pusat kota yaitu di daerah Gladag, Alun-alun utara Kraton Kasunanan Surakarta dan hanya berjarak sekitar 200 meter dari Balaikota Surakarta, membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh para pecinta wisata kuliner.
Saat berlangsungnya Solo Culinary Festival, Galabo menjadi lebih semarak dengan stand-stand makanan tradisional Solo yang ditampilkan secara lebih lengkap. Pengunjung bisa menikmati aneka makanan tradisional yang terbilang unik dan langka seperti, cabuk rambak, sate kere, gendar pecel, grontol, jadah blondo, brambang asem atau aneka olahan singkong yang bisa menghasilkan berbagai jenis makanan seperti tiwul, jongkong, gathot, chenil, cethot, klepon dan gethuk. Sambil menikmati aneka makanan khas kota Solo, para pengunjung juga disuguhi sajian kesenian daerah seperti reog, musik bambu dan keroncong.
Kekayaan aneka kuliner khas kota Solo merupakan bagian dari daya tarik wisata. Ketika aneka makanan khas Solo selalu terjaga keberadaannya dan makin disuka, sebagian besar pelaku usahanya yang berasal dari kalangan industri kecil dan industri rumahan bisa ikut merasakan bahagia. Gladag Langen Bogan (Galabo) yang juga bisa diartikan Gladag sebagai pusat kuliner untuk memanjakan rasa, setiap malam akan selalu berbagi ceria dengan aneka jajanannya yang khas, dan menggoda mata serta lidah untuk mencicipinya. Salam Kratonpedia.
Semangkok soto gerabah yang diracik oleh Jokowi.
Dawet, dengan cendol, ketan hitam dan selasih sebagai pelengkapnya.
Cabuk rambak, ketupat dengan bumbu sambal wijen, disajikan dengan kerupuk nasi atau karak.
Pedagang aneka olahan singkong seperti cenil, cethot,tiwul,dll.
Sate kere, sate yang berisi jerohan dan kikil sapi serta tempe gembus.
Musik Keroncong menemani sajian aneka kuliner di Gladag Langen Bogan.
Pertunjukan Reog ikut memeriahkan suasana festival kuliner.
Lesehan, gaya bersantap paling asyik untuk menikmati aneka hidangan bersama keluarga.
Gladag Langen Bogan atau GALABO tempat bersantai dengan pilihan aneka jajanan khas Solo.
(teks dan foto : Stefanus Ajie)